Di Tengah Pandemi, dr HEN Skincare Tetap Eksis

ANP • Wednesday, 9 Jun 2021 - 21:19 WIB

JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat berbagai jenis usaha gulung tikar. Beberapa brand ternama dan mendunia terpaksa menutup usahanya karena omset yang menurun secara drastis. Hal ini membuat para pengusaha baru ragu-ragu untuk memulai bisnis. Dikutip dari laporan proyeksi ekonomi global edisi januari 2021, bank dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan sebesar 3,8% hingga tahun 2022 mendatang dan prospek perekomonomian global masih diliputi ketidakpastian akibat pandemi covid-19. 

Namun, tidak halnya bagi dR. HEN Skincare (Herritage, Exclusive, Natural), sejak diakuisisi Athena Group nama dR. HEN Skincare kini diperhitungkan didunia kosmetik di Indonesia. 

Berkonsep pada bahan alami, aloevera dan royal jelly yang merupakan bahan aktif ajaib sebagai antioksidan yang dapat mengatasi berbagai masalah kulit, dR. HEN Skincare berhasil menjadi bisnis yang berkembang meski di saat pandemi.

Sebelum dR. HEN diakuisisi Athena Group, dR. HEN skincare sendiri telah berdiri selama 6 bulan. Namun, omset yang didapatkan hanya puluhan juta perbulannya. 

"Setelah diakuisisi terjadi pertumbuhan yang luar biasa. Dibulan pertama tercatat angka lebih dari 3 miliar, yang artinya tumbuh 3000%," ucap dr. Richard Lee.

Founder dR. HEN Skincare dr. Reni mengatakan, sejak dilaunching dR. HEN skincare langsung dilamar oleh 4000 reseller, 1000 distibutor, dan 700 peminat franchise. Dalam waktu hanya 3 bulan, mitra dR. HEN Skincare telah tersebar di seluruh Indonesia. 

Karena itu, dirinya bertekad akan melebarkan sayap dR HEN skincare sampai ke seluruh Indonesia. 

"Dipastikan sampai tahun depan akan lebih banyak lagi. Saat ini sudah 4.000 reseller, 1.000 distibutor dan 700 peminat franchise sudah mendaftar. Target berpusat kepada pengembangan masing masing, Dimana tim yang bekerja harus lebih kompak, solid, dan wajib kreatif, tentunya kita sokong dengan training pengembangan diri maupun leadership," ujarnya. 

Dr. Reni menambahkan bahwa dengan adanya kebijakan kerja dari rumah, justru membuat para wanita memiliki waktu yang lebih banyak untuk melakukan perawatan tubuh dan kecantikan. sehingga membuat mereka juga lebih banyak menggunakan skincare. Hal ini bukan isapan jempol belaka, karena juga dirasakan oleh dr. Reni sendiri. 

"Mereka enggak bisa ke klinik untuk treatment jadi cari produk-produk yang bisa menggantikan treatmen klinik walaupun enggak 100 persen bisa. Namun, kita tetap bisa melihat tren ini dengan banyaknya orang yang semakin rajin merawat wajah mereka di rumah dengan menggunakan masker, misalnya. Jadi kesadaran masyarakat terhadap skincare untuk merawat kulit sudah semakin besar. Skincare enggak cuma kita lakukan seadanya aja, tapi mereka lakukan karena mereka mulai mengenal kebutuhan mereka. Ke depannya, tren ini akan menjadi tantangan bagi brand baru dR HEN skincare untuk bisa membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit banyak orang," pungkasnya. (ANP)