Politisi Gerindra Sebut PT Telkom Kini Jadi Bancakan Tim Sukses Jokowi 

MUS • Wednesday, 9 Jun 2021 - 23:25 WIB

Jakarta – Polemik penunjukkan gitaris Slank, Abdee Negara sebagai komisaris PT Telkom masih bergulir. Politisi Gerindra, Arief Poyuono menilai pengangkatan Abdee semakin menunjukan bahwa rekruitmen di jajaran komisaris BUMN oleh Menteri BUMN Erick Thohir hanya didasari oleh balas jasa, bukan pada kapabilitas dan pengalaman. Padahal menurut Arief, kinerja PT Telkom di masa pandemi ini terbilang kinclong.

“Telkom berhasil melakukan efisiensi cost dengan menghasilkan laba bersih naik 11,5 persen di tahun 2020 atau setara dengan 20,8 trilyun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang hanya 18,66 trilyun,” kata Arief dalam keterangan persnya, Rabu (9/6/2021)

Pendapatan PT Telkom juga naik sebesar 0,7 persen menjadi Rp 136,46 trilyun dari sebelumnya Rp 135,57 trilyun.

“Ini menunjukan kinerjanya Telkom memang moncer dimana biaya OPEX turun tetapi pendapatan naik dan laba naik, artinya program efisiensi OPEX Telkom berhasil,” sambungnya. 

Meski industri Telkom juga terdampak pandemi covid, namun tak dipungkiri bahwa akibat PSBB terjadi perubahan gaya hidup masyarakat yang banyak mengunakan fasilitas layanan digital dalam aktivitas setiap hari. 

Hal ini juga tak lepas dari kerja karyawan Telkom beserta jajaran direksi dan komisaris yang sangat professional. 

“Nah ini sekarang kok pemusik Abdee Slank yang sama sekali engga punya pengalaman di bidang industri telekomunikasi, malah ditempatkan sebagai somisaris independent,” tanya Arief.

Padahal tugas Komisaris salah satunya adalah mengawasi direksi dan memastikan jajaran direksi bekerja secara professional. Komisaris juga punya tugas memberikan saran bagi direksi ketika melakukan aksi korporasi. 

“Enggak ada model komisaris kayak Abdee di BUMN milik Singapore seperti di Temasek. Makanya wajar saja Temasek banyak digunakan sebagai kiblat pengelolaan BUMN di dunia karena semua orang professional dan pengalaman yang ditempatkan di jajaran komisarisnya. Kasihan karyawan Telkom kok punya komisaris yang berbobot sama sekali dalam hal telekomunikasi’” sindir Arief. (Jak)