Bakorwil Bojonegoro Siapkan Langkah Hadapi Kemarau

MUS • Thursday, 17 Jun 2021 - 13:53 WIB

Surabaya - Musim kemarau selalu menjadi tantangan bagi beberapa wilayah di Jawa Timur khususnya yang berada di wilayah utara dan dataran tinggi. Salah satunya adalah Wilayah Bakorwil Bojonegoro, yang mencakup 8 wilayah kabupaten dan kota.

Kepala Bakorwil Bojonegro Dyah Wahyu Ermawati menyampaikan bahwa saat ini Bakorwil Bojonegoro telah melakukan beberapa langkah untuk menghadapi musim kemarau. Langkah - langkah tersebut dilakukan dibeberapa sektor seperti pertanian dan juga kehidupan masyarakat secara umum.

"Memang kemarau selalu menjadi tantangan. Namun demikian dari tahun ke tahun wilayah kekeringan di Bakorwil Bojonegoro makin berkurang  karena adanya beberapa waduk atau penampung air di beberapa wilayah," ujar Dyah Wahyu Ermawati.

Salah satu fokus penanganan kekeringan adalah sektor pertanian. Disampaikan oleh mantan Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jatim tersebut bahwa Bakorwil telah melakukan koordinasi dengan HIPPA atau Himpunan Petani Pemakai Air. Menurutnya hal ini penting agar mereka bisa mandiri dalam tata kelola air khususnya di musim hujan. Jika HIPPA bisa bekerja sama secara baik maka tidak ada masalah dalam mencukupi kebutuhan air di lahan pertanian selama kemarau.

"Kita juga melakukan koordinasi dengan HIPPA agar nantinya mereka mandiri dalam mengelola sumber air di musim kemarau. Jika tidak ada koordinasi dengan mereka, ada kekhawatiran terjadi friksi antar petani karena berebut air. Ini yang kita hindari," lanjut Dyah Wahyu Ermawati.

Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan air  masyarakat, Bakorwil Bojonegoro juga melakukan inventarisir wilayah yang terdampak agar bisa mendapatkan bantuan air bersih. 

"Wilayah-wilayah yang menjadi langganan kekeringan sudah kita data dan nantinya akan mendapatkan bantuan air bersih secara bergantian," lanjutnya.

Wilayah Bakorwil Bojonegoro yang rawan kekeringan berada di sekitar Bendungan Gerak Karangnongko serta kawasan dataran tinggi. Hal ini disebabkan karena wilayah tersebut jauh dari  mata air yang kebanyakan berada di wilayah dataran rendah. Selain itu wilayah lain yang juga rawan kekeringan adalah Widang yang berada di perbatasan Bojonegoro dengan Tuban.

"Beberapa wilayah langganan kekeringan ada di dataran tinggi atau sekitar Karangnongko dan Widang. Sudah kita masukan wilayah prioritas mendapatkam bantuan air bersih," lanjut Dyah Wahyu Ermawati Kepala Bakorwil Bojonegoro.

Terkait dengan proyek nasional Bendungan Gerak Karangnongko, Dyah Wahyu Ermawati berharap menjadi solusi permanen mengatasi kekeringan di Bakorwil Bojonegoro. Bendungan gerak Karangnongko merupakan proyek multi years yang diperkirakan selesai pada tahu 2024 mendatang .

" Insyaallah dengan Bendungan Gerak Karangnongko yang perkiraan selesai 2024, kekeringan di wilayah Bakorwil Bojonegoro tidak ada lagi " pungkasnya. (Her)