DPRD Dukung Sultan Lockdown DIY

MUS • Friday, 18 Jun 2021 - 18:31 WIB

Yogyakarta - Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, menanggapi statement yang disampaikan Gubernur DIY atau Ngarsa Dalem, Sri Sultan HB X terkait wacana lockdown di Yogyakarta. Hal tersebut terkait dengan status penyebaran COVID-19 akhir-akhir ini di Yogyakarta.

“Kita semua prihatin dengan adanya penambahan kasus COVID-19 yang sangat banyak pada akhir pekan ini, bahkan mencapai lebih dari 500 orang. Terkait dengan penyebaran COVID-19 yang sangat cepat, kita tidak bisa menyalahkan siapapun dan tidak perlu pula saling menyalahkan. Yang harus kita lakukan adalah melakukan penanganan serta pencegahan yang semaksimal mungkin untuk mencegah dampak yang lebih besar," kata Huda Tri Yudiana dalam jumpa pers, Jumat (18/6/2021).

“Melihat dari kenyataan yang ada wacana lockdown di Yogyakarta ini sebenarnya adalah pemikiran yang logis ketika kita tidak mampu lagi mencegah laju penularan virus COVID-19. Kemudian terkait dengan wacana lockdown ini harus dirumuskan secara mendetail agar dapat terlaksana dengan maksimal. Wacana yang disampaikan ini dapat dimaknai sebagai warning atau peringatan untuk kita semua di Yogyakarta, agar benar-benar melakukan protokol kesehatan mulai dari tingkat RT/RW hingga tingkat teratas. Ketika upaya pencegahan telah dilakukan secara maksimal namun keadaan masih memburuk maka bukan tidak mungkin Ngarsa Dalem memilih opsi atau pilihan terakhir adalah dilakukannya lockdown total,” jelas Huda.

Adapun penyediaan shelter sebanyak 78 titik sudah dapat dijadikan sebagai tempat penyaringan warga yang memiliki gejala virus COVID-19. Diharapkan adanya shelter ini dapat membantu penanganan virus COVID-19.

“Kemudian untuk anggaran lockdown yang mungkin akan dilakukan, sekarang ini belum dibicarakan dengan melihat APBD saat ini. Terkait hal tersebut kita harus memikirkan masyarakat luas dimana mereka memiliki pekerjaan dengan penghasilan harian. Maka wacana lockdown ini adalah sebuah peringatan yang ditekankan agar kesadaran masyarakat terbangun,” tambahnya.

Huda juga memastikan Pemda DIY belum ada kebijakan menutup pariwisata. Namun jika muncul cluster baru di pariwisata, memungkinkan bagi Kabupaten/Kota melakukan tindak lanjut berupa penutupan. 

Sementara Ketua DPRD DIY, Nuryadi mengatakan situasi saat ini memang sangat memprihatinkan dengan kasus positif harian yang terus meningkat di angka 500-an.

“Situasinya sangat memprihatinkan, kondisi sebelum Lebaran tidak bisa kita pertahankan, tapi justru berbalik 180 derajat. Saat ini angka penularan sudah di atas 500 orang. Antisipasinya di wilayah kita harus ada pembatasan, daripada kondisi DIY semakin tidak terkendali, maka saya mendukung gagasan Ngarsa Dalem untuk menerapkan lockdown,” pungkas Nuryadi. (Ron)