PPI Edufest Special Session 2021, Inspirasi Lanjutkan Pendidikan Tinggi di Luar Negeri

ANP • Tuesday, 22 Jun 2021 - 21:49 WIB

JAKARTA - Festival Luar Negeri (FELARI) Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) bersama Schoters kembali menggelar talkshow interaktif pendidikan bertajuk PPI Edufest Special Session 2021: Inspiring Indonesia through the Power of Dreams and Perseverance pada Sabtu (19/06).

Agenda ini menjadi agenda puncak dari rangkaian acara PPI Edufest 2021 dari bulan februari melalui zoom yang juga disiarkan secara secara daring melalui platform live streaming YouTube kanal PPI Dunia. Program talkshow interaktif ini memberikan wawasan kepada masyarakat Indonesia khususnya pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri melalui sudut pandang tokoh-tokoh inspiratif Indonesia yang merupakan alumni dari kampus luar negeri.

Dr. Dino Patti Djalal, M.A., selaku pendiri Foreign Policy Community of Indonesia yang merupakan alumnus London School of Economics and Political Science, berbagi kisah tentang awal mula kuliah di luar negeri.

Menurut Dino, sebagai anak yang lahir dari keluarga diplomat, ia terbiasa hidup di luar negeri dan selalu ingin meningkatkan wawasannya mengenai ilmu dan etos di luar negeri, yang harapannya bisa dicampur dengan ilmu dan etos yang ia miliki di Indonesia. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa perjuangannya tidaklah selalu mulus, masa-masa sulit juga pernah ia lewati. Ia berpesan bahwa, “Jangan jadikan kesulitan sebagai alasan, tapi jadikanlah ia (kesulitan) sebagai senjata untuk menyemangati hidup,” katanya.

Sementara, Diah Restu Susanti, merupakan alumna University of Bristol, United Kingdom yang saat ini bekerja di Dinas Pendidikan Jawa Barat membagikan kisahnya semasa mengenyam pendidikan Doktoral dan bagaimana ia menghabiskan hari-hari terakhir kuliahnya ketika pandemi datang. Sebelum memutuskan untuk kuliah di luar negeri, Diah berpesan kepada pelajar Indonesia setidaknya memiliki daya refleksi, “Apa yang saya mau, apa yang saya bisa, dan apakah saya mampu. Jika bisa menjawab 3 pertanyaan tersebut, silakan lanjutkan pendidikan ke luar negeri.” Belum cukup, untuk bisa menuntaskan kuliah di luar negeri, “Pelajar Indonesia harus memiliki daya juang dan daya adaptif yang tinggi,” terang Diah.

Lain halnya, Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., yang merupakan seorang alumnus Hiroshima Unviersity, Jepang dan saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional. Handoko juga membagikan kisah untuk tentang pengalamannya kuliah di luar negeri. Handoko mengaku pernah backpacking ke beberapa negara dengan uang tabungannya. Menurut Handoko, ilmu bisa didapat di mana saja, tapi pengalaman, skill, perspektif seharusnya menjadi nilai unggul ketika belajar di luar negeri. “Sukses adalah ketika bisa berkarir dan berkontribusi sesuai passionnya,” tutur Handoko.

Pada panel sesi ke-2 dilanjutkan oleh Bianca Kartika yang merupakan penerima beasiswa pemerintah Korea Selatan dan Parama Pradana Suteja, Mahasiswa Arsitektur Harvard University. Mereka bercerita tentang pengalaman kuliah di luar negeri; mulai dari motivasi awal, perjuangan mendapatkan beasiswa, berbagai tantangan serta peluang yang ditemui saat kuliah di luar negeri.

Sebagai digital creator, keduanya juga berbagi pengalaman suka duka membuat konten edukasi di YouTube sambil belajar, “Tentu tidak mudah untuk menyeimbangkan karir sebagai digital creator dengan status utama saya di sini sebagai mahasiswi. Tapi saya belajar bertanggung jawab dan melakukan yang terbaik, salah satunya karena saya ada di sini berkat  beasiswa,” tutur Bianca.

Adapun Dyhan Ramadhan selaku Ketua Pelaksana PPI Edufest 2021 berharap, “Semoga PPI Edufest Special Session bisa menjadi jembatan yang membuka satu di antaranya banyak pintu untuk studi di luar negeri dan semoga para peserta bisa memanfaatkan kesempatan beasiswa atau layanan pendidikan ke luar negeri dengan sebaik-baiknya,” katanya. (ANP)