Tekan Angka Covid-19, Satgas Minta Daerah Optimalisasi  PPKM Mikro

FAZ • Wednesday, 23 Jun 2021 - 11:51 WIB

Jakarta  -  Satgas  Penanganan  COVID-19  meminta  kepada  pemerintah  daerah  mengoptimalkan PPKM kabupaten/kota maupun PPKM Mikro sekarang juga. Hal ini tidak lepas dari perkembangan Pandemi  COVID-19  yang  terjadi  dalam  empat  minggu  terakhir  yang  menunjukkan  enam  provinsi di  Pulau  Jawa  sebagai  penyumbang  tertinggi  kenaikan  kasus  di  Indonesia.  

“Sesuai  arahan  Presiden  pimpinan  daerah  di  tingkat  provinsi  maupun  kabupaten/kota  khususnya di  Pulau  Jawa,  harus  terbiasa  mengamati  situasi  terkini  dengan  membaca  data  baik  sehingga dapat  segera  dilakukan  langkah  antisipatif.  Jadikan  data  sebagai  basis  pengambilan  kebijakan penanganan  COVID-19  sehingga  kebijakan  yang  dihasilkan  dapat  tepat  sasaran  dan  mampu mengendalikan  lonjakan  kasus,”  jelas  Koordinator  Tim  Pakar  dan  Juru  Bicara  Satgas  Penanganan COVID-19  Prof  Wiku  Adisasmito,  dalam  siaran  persnya,  Selasa,  22  Juni  2021.

Berdasarkan  data  per  tanggal  20  Juni 2021,  keenam  provinsi  di  Pulau  Jawa yang  menyumbang  kenaikan  kasus tertinggi  adalah: DKI  Jakarta  meningkat  sebesar  387%, dengan  total  kenaikan  20.634  kasus; Jawa  Barat  meningkat  sebesar  115%, dengan  total  kenaikan  8.382  kasus; Jawa  Tengah  meningkat  sebesar  105%, dengan  total  kenaikan  5.896  kasus; Jawa  Timur  meningkat  174%  dengan total kenaikan  2.852  kasus;  DI Yogyakarta  meningkat  sebesar  197%, dengan  total  2.583  kasus;  dan    Banten meningkat  sebesar  189%,  dengan  total 967  kasus.

Satgas  mengungkapkan  perkembangan  tersebut  menjadikan  Indonesia  secara  nasional mengalami  peningkatan  kasus  mingguan  sebesar  92%  sejak  4  minggu  terakhir. 

“Ini  adalah kenaikan  yang  sangat  tajam,  dan  tidak  dapat  ditoleransi,”  jelas  Wiku.  

Kenaikan  ini  juga  diikuti  dengan  meningkatnya  BOR  atau  angka  keterisian  tempat  tidur  di  ruang isolasi  RS  rujukan  covid.  Bahkan,  BOR  5  dari  6  Provinsi  ini  mencapai  lebih  dari  80%  per  tanggal  21 Juni  2021.  Hanya  Provinsi  Jawa  Timur  yang  BOR  nya  di  bawah  80%,  yaitu  66,67%.

Satgas  mengungkapkan  kenaikan  kasus  positif  ini  sudah  sepatutnya  menjadi  alasan  kuat  untuk kita  bersama  mengevaluasi  kebijakan  pengendalian.  Untuk  dapat  memastikan  efektivitas khususnya  penerapan  kebijakan  PPKM  Mikro,  semua  unsur  harus  melaksanakan  tugas  dan fungsinya  dengan  baik  sehingga  tercipta  penanganan  yang  komprehensif.  

“Saat  ini,  persentase  pembentukan  Posko  di  berbagai  provinsi  di  Indonesia  masih  cenderung rendah dan penting untuk diingat, efektivitas pemberlakuan PPKM Mikro sangat tergantung pada pembentukan  Posko  sebagai  wadah  koordinasi  implementasi  PPKM  Mikro  di  tingkat Desa/Kelurahan.”  ungkap  Wiku.  

Masih banyaknya desa/kelurahan yang belum memiliki posko tentunya berpotensi menyebabkan hambatan  koordinasi  penanganan  covid-19  yang  baik  hingga  tingkat  RT,  sehingga  berdampak terhadap  tidak  tercapainya  tujuan  dari  PPKM  mikro  itu  sendiri.  Oleh  karena  itu,  Satgas  meminta kepada  Gubernur  khususnya  dari  ke-6  Provinsi  ini  untuk  segera  menginstruksikan  Bupati  dan Walikota  di  wilayahnya  untuk  meningkatkan  kinerja  PPKM  Mikro.  

“Apabila  posko  sudah  terbentuk,  langkah  selanjutnya  adalah  memastikan  seluruh  tugas  dan fungsi  dari  posko  tersebut  dijalankan  dengan  baik  oleh  setiap  unsur-unsur  yang  terkait.  Ingat COVID-19  berpacu  dengan  waktu  dan  jaminannya  adalah  nyawa  sehingga  apabila  seluruh Pemerintah  Daerah  dapat  melakukan  langkah  antisipatif  sedini  mungkin,  hal  tersebut  dapat menjadi  penyelamat  banyak  nyawa,”  pungkas  Wiku.