PLN Jatim  Siagakan Ribuan Personel, Jaga Pasokan Listrik untuk Supply Produsen Oksigen & Rumah Sakit Rujukan Covid-19

MUS • Saturday, 3 Jul 2021 - 16:13 WIB

Surabaya –Mendukung upaya pemerintah dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku mulai 3-20 Juli 2021, PLN memastikan kecukupan pasokan listrik. Dalam kondisi PPKM darurat masyarakat dituntut untuk tetap berada di rumah, sehingga kehadiran listrik sangat penting.

Menjamin keandalan pasokan listrik, PLN Grup Jawa Timur siagakan 5439 personel untuk suplai Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan Produsen Oksigen di Jawa Timur. 5493 personel berasal dari PLN UID Jawa Timur, PLN UIT JBM, PLN UP2B Jawa Timur, dan PT PJB.

Saat ini total produsen oksigen di Jawa Timur berjumlah 8 pelanggan dengan total daya 61,345 MVA sementara RS Rujukan Covid berjumlah 113 yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur.

“Melonjaknya kasus Covid-19 berpengaruh signifikan terhadap permintaan oksigen untuk suplai Rumah Sakit Rujukan Covid-19, oleh karena itu peran penting PLN disini sangat dibutuhkan demi kelancaran produksi agar penanganan dan perawatan pasien Covid-19 tidak terkendala,” terang General Manager PLN UID Jawa Timur, Adi Priyanto.

Adi menambahkan, selain RS Rujukan Covid-19 dan produsen oksigen, PLN juga mensiagakan personel untuk menjaga keandalan di lokasi isolasi se-Jawa Timur diantaranya YPPII Malang, Rusun UB Dieng, Badan Diklat Malang.

Dari sisi transmisi, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bali Madura mensiagakan 2608 personel yang terdiri dari PDKB, ULTG, Regu pemeliharaan, dan Tenaga Alih Daya.
Sementara 67 personel berasal dari Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Timur, dan 483 personel dari PT PJB.

“Beban Puncak Malam sebesar 5606 MW dengan daya mampu 8.361 MW, kita masih memiliki cadangan 2.755 MW sehingga dipastikan pasokan listrik aman,” terang Adi.

Adi berharap dengan komitmen dukungan PLN ini kebijakan yang diberlakukan selama dua pekan dan menyasar kabupaten/kota di Jawa dan Bali tersebut dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus corona, yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. (Her)