Tingkatkan Ekspor Pangan, Kemenperin Dorong Sinergi Bersama

AKM • Thursday, 15 Jul 2021 - 09:27 WIB

Jakarta - Kebutuhan pangan bagi pasar global menjadi peluang bagi pengembangan produk industri pangan Indonesia. Langkah yang bisa dilakukan dengan memperkuat sinergi secara bersama antara pemerintah dan pelaku IKM.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa dibutuhkan sinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk dapat menciptakan Industri Kecil Menengah (IKM) yang mampu berdaya saing untuk menembus pasar ekspor ke berbagai negara.

"Ini semua bisa terealisasi kalau kita bisa bersinergi. Kolaborasi itu harus dibuat untuk menciptakan IKM itu bisa ekspor. Mulai dari potensi pasar, penguatan dari produktivitasnya, akses pasar, akses pembiayaan, sampai logistik," kata Gati pada Talkshow Peluang Pasar Dalam Negeri dan Ekspor Produk IKM Pangan di Provinsi Jawa Barat secara virtual di Jakarta, Rabu (14/7).

Untuk itu, Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Maritim dan Investasi, hingga Kementerian Perhubungan untuk membuat IKM nasional dapat menembus pasar ekspor.

Salah satu program yang akan diluncurkan untuk mendukung IKM ekspor yakni Indonesia Spice Up The World yang diinisiasi Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi, Dimana pemerintah ingin memperkenalkan bumbu atau produk pangan olahan khas Indonesia melalui dua pendekatan, yaitu gastrodiplomasi restoran dan destinasi gastronomi.

"Oleh karena itu, bumbu yang diproduksi di Indonesia itu akan dijadikan prioritas utama dalam ekspor, mulai dari bumbu rendang, bumbu sate, bumbu soto. Nanti akan dikerja samakan dengan rumah makan Indonesia yang ada di seluruh dunia," ujar Gati.

Program yang akan diluncurkan pada National Day Expo 2020 Dubai ini diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekspor utamanya kuliner melalui pemanfaatan rantai produksi global serta perluasan produk ekspor.

Selain itu, terdapat program Aku Siap Ekspor yang diinisiasi Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk melatih dan memberi pendampingan UKM terpilih di sektor dekorasi rumah untuk memasuki pasar internasional.

Menurut Gati, Kementerian Perdagangan melaluo atase perdagangan dan ITPC di berbagai negara akan mencari informasi terkait produk yang dibutuhkan di negara tersebut untuk selanjutnya dapat disosialisasikan kepada pelaku industri agar memproduksi produk yang dibutuhkan pasar tujuan ekspor.

"Ini penting untuk dapat kita sosialisasikan agar pelaku IKM dapat memproduksi produk sesuai kebutuhan pasar ekspor," harapnya

Sementara itu, Gati menjeaskan untuk kebutuhan dalam negeri. pasar paling potensial bagi pemasaran produk pangan IKM ialah pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 

"Ada sekitar Rp 600 triliun itu dapat dioptimalkan sebagai peluang pasar bagi produk dalam negeri, pasarnya itu APBN dan APBD," jelasnya.

Gati mengajak Dinas Perindustrian untuk memberikan kesempatan kepada pelaku industri binaan agar mereka dapat meraih pasar APBD dan pasar BUMN.

"Silakan sering-sering melihat kebutuhan dari tiap kementerian atau lembaga yang yang Nanti para pelaku itu bisa mensuplai barang di instansi tersebut," tandasnya.