74 Tahun Mengawal Indonesia, BMKG Perluas Layanan Informasi Untuk Multisektor

ANP • Wednesday, 21 Jul 2021 - 22:02 WIB

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperluas peran layanan data dan informasi untuk multisektor dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 MKG yang jatuh pada 21 Juli. Selama 74 tahun, BMKG terus melakukan lompatan inovasi dan teknologi guna menyikapi cepatnya perubahan yang terjadi di dunia dan menghadapi persaingan global.

“Dalam kurun waktu tersebut, BMKG secara konsisten terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak baik di dalam dan di luar negeri, guna memperluas perannya di bidang layanan cuaca, iklim dan gempa untuk multi sektor,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat upacara peringatan HUT MKG Ke-74  dengan tema ‘Info BMKG Kawal Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh’ secara virtual, Rabu (21/7). 

Dwikorita menyebut data dan informasi yang dikeluarkan BMKG menjadi rujukan sedikitnya ada 12 sektor yang membutuhkan data dan informasi tersebut, yakni transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang,  kesehatan, pariwisata, pertahanan keamanan, sumber daya air, sumber daya energi dan pertambangan, industri, serta penanggulangan bencana.

Di sektor transportasi informasi mengenai cuaca yang dikeluarkan BMKG  menjadi rujukan bagi 391 bandara dan juga bagi 559 area maritim, antara lain pelabuhan dan lokasi penyeberangan di 227 titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di sektor pertanian dan perikanan, informasi mengenai cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG dimanfaatkan untuk keperluan penyesuaian waktu tanam dan varietas tanaman.

“BMKG secara berkelanjutan terus menggelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) agar petani dan tenaga penyuluh pertanian bisa memanfaatkan informasi dan prakiraan cuaca dengan baik serta mampu beradaptasi dengan situasi cuaca dan iklim kekinian. Pranata mangsa yang selama ini kerap dijadikan acuan petani seringkali meleset akibat perubahan iklim,” tambahnya. 

Sementara itu, di sektor konstruksi dan tata ruang, data dan informasi yang dimiliki BMKG menjadi rujukan dalam pelaksanaan pembangunan nasional seperti perencanaan pembangunan di daerah rawan bencana, pembangunan infrastruktur tahan gempa, pembangunan jalur evakuasi bencana, dan lain sebagainya.

Di sektor keagamaan, dengan teropong digital yang dimiliki BMKG membantu memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah, termasuk bulan Ramadhan dan hari Idul Fitri. Serta di sektor pariwisata, data dan informasi yang dikeluarkan BMKG menjadi acuan dalam merancang katalog pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

Dalam lingkup internasional, sebagai anggota dari World Meteorological Organization (WMO), BMKG menyelenggarakan ToT untuk Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (Impact Based Forecasting) untuk negara Philiphina dan Timor Leste. Disamping itu Pusdiklat BMKG juga ditunjuk oleh WMO menjadi Regional Training Center (RTC). Bahkan Dwikorita juga  ditunjuk sebagai Anggota Badan Eksekutif Global Ocean Observation System (GOOS) untuk mewakili WMO. 

“Data yang kami miliki juga dipergunakan untuk mendukung berbagai event olahraga maupun kenegaraan. Contohnya, Asian Games 2018 lalu dimana BMKG memberikan informasi kondisi cuaca, prediksi cuaca, suhu, kelembapan, kecepatan, dan arah angin di setiap lokasi pertandingan. Ini dilakukan untuk keselamatan dan kelancaran event/lomba yang terpapar cuaca, seperti olahraga air dan paralayang,” pungkasnya. (ANP)