Bupati Kustini Minta Tarif Tes PCR di Sleman Turun

MUS • Friday, 20 Aug 2021 - 15:34 WIB

Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meminta biaya layanan tes PCR yang ada di Sleman turun. Hal itu sejalan dengan permintaan presiden Joko Widodo yang menurunkan harga tes PCR menjadi Rp. 450- Rp. 550 ribu.

"Saya minta agar biaya tes PCR yang ada di Sleman semua bisa satu suara (harga). Karena ini adalah instruksi langsung dari Presiden untuk meringankan beban masyarakat," ungkap Kustini saat dikonfirmasi, Jum'at (20/8).

Kustini mengatakan penurunan harga PCR itu yang selama ini ditunggu masyarakat. Sebab, selama ini masyarakat cukup terbebani dengan mahalnya biaya tes PCR.

“Saya kira ini yang ditunggu oleh masyarakat karena PCR itu kan jadi syarat orang bepergian. Maka kalau terlalu mahal, masyarakat jadi sulit semuanya,” kata Kustini.

Maka ketika Presiden menetapkan harga dan kemudian diminta untuk turun, menurut Kustini itu adalah berita baik. Dengan turunnya harga PCR Rp. 450-Rp. 500 ribu, tentu membuat masyarakat senang. Karena harga itu jauh lebih murah sampai dengan 50 persen.

“Saya kira ini berita baik, agar masyarakat mendapatkan layanan yang mudah serta murah,” terang Kustini.

Untuk itu, Kustini meminta Dinas Kesehatan untuk pro aktif melakukan pengawasan harga tes PCR di fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Sleman. Jika kedapatan masih belum menurunkan tarif, Dinas terkait bisa melakukan pemanggilan.

Pemanggilan itu untuk meminta penjelasan faskes mengapa tarifnya masih tinggi. Sesuai kebijakan Kemenkes, Pemkab Sleman juga berupaya melakukan pengawasan.

“Untuk (tarif) PCR turun itu akan kami koordinasikan dengan laboratorium dan juga rumah sakit yang ada. Kami lihat tarifnya turun atau tidak, jika tidak sesuai Kemenkes, kami akan panggil,” imbuh Kustini. “Selain itu, testing sebenarnya tidak harus menggunakan PCR. Bisa juga menggunakan antigen. Dengan tes antigen kalau dia reaktif bisa diteruskan ke sana, kalau negatif itu sebenarnya cukup. Dan ini bisa juga dipakai sebagai alat untuk memperbanyak testing lagi,” pungkas Kustini. (Ron)