Program Kita Jaga Usaha, Bentuk Stimulus Bagi UMKM Yogyakarta

MUS • Friday, 27 Aug 2021 - 17:31 WIB

Yogyakarta - Pandemi covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun ini, nyata berdampak pada sektor ekonomi. Untuk itu, Pemerintah Daerah DIY menyambut baik dan mendukung sepenuhnya program Kita Jaga Usaha yang diinisiasi oleh BAZNAS RI. 

Hal ini diungkapkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Jumat (27/08) di Bangsal Kepatihan Yogyakarta. Dalam sambutannya pada launching Program Kita Jaga Usaha, Sri Sultan mengatakan, covid-19 telah menimbulkan setidaknya tiga dampak terhadap perekonomian, baik secara internasional, nasional, maupun daerah. Pertama, menyangkut masalah penurunan pertumbuhan ekonomi. Kedua, peningkatan angka pengangguran, dan ketiga peningkatan angka kemiskinan.

“Program ini akan memberikan bantuan dan kemajuan bagi UMKM yang ada di DIY yang potensinya demikian besar. Tentunya akan menjadikan stimulus dalam perekonomian dengan tujuan utama melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi bagi para usahawan UMKM kami,” ungkap Sri Sultan.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Teten Masduki mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi inisiasi program BAZNAS Kita Jaga Usaha. Menurutnya, program ini sangat responsif terhadap kondisi ekonomi pelaku UMKM saat ini.

“Ini tanda bahwa kita semua pemerintah hadir dan tidak tinggal diam dengan kesulitan yang dihadapi oleh UMKM. UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia merasakan dampaknya secara signifikan. Mulai dari penurunan omset, kesulitan modal, dan yang terberat adalah penutupan usaha,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad mengatakan, total bantuan yang dikucurkan oleh BAZNAS untuk penanganan dampak covid-19 ini sebesar Rp13miliar kepada 13.000 penerima. BAZNAS saat ini tengah menjalankan tiga program utama, yakni bantuan langsung modal melalui program Kita Jaga Usaha, bantuan recovery pengusaha warung melalui program Dapur Nusantara, dan bantuan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan.

“Untuk penerimanya, diseleksi oleh BAZNAS masing-masing provinsi. Kita usahakan yang saat ini menerima yang betul-betul membutuhkan. Harapan kita, program ini tidak hanya untuk 13.000 penerima saja, tapi akan berkali-kali lipat dari yang kita harapkan. Karena tidak hanya BAZNAS pusat, tapi juga akan ada tambahan dari BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota akan melakukan gerakan yang sama,” jelasnya. (Ron)