Terkait RUU EBT, Ketua Harian YLKI : Pikirkan Juga Masyarakat Menengah Kebawah

FAZ • Saturday, 4 Sep 2021 - 16:59 WIB

Jakarta - Ketua harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) Tulus Abadi, mengatakan keprihatinannya  atas regulasi EBT (Energi Baru Terbarukan) yang terus dikebut. Tulus menyebut, masih ada satu masalah yang belum dibereskan dalam proses mengeluarkan kebijakan yang diidealkan sebagai upaya menekankan tingginya penggunaan fosil.

Selain itu, Tulus juga menambahkan adanya dilematis antara Pemerintah dan Sektor Ketenagalistrikan.

"Satu sisi Pemerintah menegaskan bahwa komponen EBT sampai 2025 nanti sebesar 23 persen, tapi saat ini baru 11,5 persen dan untuk memenuhi sampai 2025 itu adalah hal yang dangat besar," kata Tulus Abadi kepada Radio MNC Trijaya dalam program Polemik Trijaya "Regulasi EBT, Untuk Siapa?", Sabtu (04/09/2021).

Tulus juga menambahkan, Pemerintah harus berani melakukan manufer di luar Pulau Jawa untuk menggunakan PLTS agar bisa memenuhi target 23 persen pada tahun 2025 mendatang.

Mengenai masyarakat yang menggunakan PLTS, Tulus mengatakan hingga saat ini PLTS masih mahal dari segi infrastruktur.

"Artinya konsumen menengah ke bawah masih belum bisa menggunakannya kecuali ada subsidi," tutupnya.