Ini Strategi PEN Melalui Penanaman Jiwa Kewirausahaan Pada Generasi Muda

ANP • Sunday, 5 Sep 2021 - 14:59 WIB

JAKARTA - Fakultas Ilmu Administrasi (FIA)  Universitas Krisnadwipayana melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakatt pada 4 september kemarin menyelenggarakan kegiatan webinar nasional dengan tema Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Penanaman Jiwa Kewirausahaan Pada Generasi Muda.

Kepala Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat (PPPM), Isnaeni Yuliani, S.Pd., M.Si., menyatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di masa pandemi.

"Dari kegiatan ini diharapkan dapat menggali ide dan kreativitas generasi muda serta mendorong minat para generasi muda untuk berwirausaha," tegasnya.

Hadir dalam kesempatan ini Rektor, Plt Dekan, Para Dosen, Mahasiswa KKN, Desa Binaan. Selain itu,  hadir sebagai narasumber dari Kementrian Desa drs Samsul Widodo MA, Kementerian Koperasi pada deputi Kewirausahaan drs Taskah Badrun MM, Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan Dr. Susetya Herawati, Pebisnis Minuman Kopi, JB Krisna Susanto S.IP dengan moderator Mahasiswa, Desnaya

Isnaeni menjelaskan, bahwa kegiatan webinar yang diikuti 200 peserta  ini merupakan kegiatan pengganti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Program Studi Administrasi Publik FIA UNKRIS yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube sehingga tidak menimbulkan adanya kerumunan yang dapat meningkatkan angka penyebaran kasus covid-19.

Kepanitiaan dalam kegiatan ini seluruhnya  dilaksanakan oleh mahasiswa  sebagai ketua pelaksananya Rizky Amalia dan Dewi Pambudi sebagai Sekreatis .

Sementara itu, Dekan FIA, Wayan Sugiana menyampaikan asa bangga dan sekaligus berterimakasih kepada semua panita dan khususnya pada Ketua PPPM yang dalam situasi pandemic ini tetap konsisten melaksanakan KKN dengancara yang berbeda.

"Kami mendorong mahasiswa bahwa mindset entreprener ini menjadi satu hal yang penting saat ini, yaitu tidak menunggu tetapi menciptakan, salah satunya kegiatan KKN ini menciptakan solusi bagi masalah yang ada pada masyarakat," tegasnya.

Wayan berpesan bahwa dengan kewirausahaan ini yang  terpenting adalah terus kreatif, berani memulai, mulai dari yang kecil, tekun dan konsisten. 

Sedangkan Rektor Unkris, Dr. Ir Ayub Muktiono M.Sip. CIQaR, dalam sambutan yang sekaligus membuka acara webinar tersebut menyatakan, bahwa bonus demografi harus disikapi dengan tumbuhnya jiwa entreprener bagi para mahasiswa, apapun talenta atau minat yang dimiliki yang terpenting adalah berani memulai.
"Jika sudah memiliki keberanian maka lakukan yang kegiatan yang dicintai dan ketiga memiliki integrits. Didalam integritas ada kejujuran, tepat janji, satunya kata dan perbuatan tidak putus asa terus mau belajar konsisten dan bersyukur," ujarnya.

Sedangkan menurut Widodo dari Kemendes, era disrupsi merupakan kondisi di mana banyak terjadi perubahan dan banyak muncul tantangan di kehidupan sehari-hari. Menurutbya, tantangan terbesar yang mengancam kegiatan usaha terbagi dalam tiga kelompok antara lain Digital Disruption, Millenial Disruption dan Pandemic Disruption.

"Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Kementrian Desa Republik Indonesia menekankan beberapa aspek: Peningkatan sumber daya manusia di tingkat desa,.Memaksimalkan potensi desa, Pengembangan produk-produk unggulan pedesaan, Peningkatan pengelolaan dana desa, Serta mendukung program kampus merdeka sebagai langkah strategis dalam pembangunan pedesaan," tambahnya.



Talkah, Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop menegaskan bahwa tantangan terbesar dalam penguatan ekonomi nasional adalah bonus demografi. Ia menjelaskan, Bonus demografi menjadi tantangan baru bagi para generasi muda untuk lebih mempersiapkan dan membekali diri dengan keterampilan & kreativitas dalam berwirausaha agar orientasinya tidak hanya menjadi Jobseeker tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan serta mengoptimalkan kebermanfaatan bagi orang lain.
"Adapun strategi yang dapat dilakukan oleh Kementrian Koperasi  dan UKM Republik Indonesia, yaitu melalui, Transformasi usaha informal ke formal, Transformasi tradisional ke digital dengan pemanfaatan teknologi , Transformasi ke dalam rantai nilai. Modernisasi koperasi., Pertumbuhan wirausaha produktif," katanya.

Menanggapi langkah strategis pemulihan ekonomi melalui penanaman jiwa enterpreneur pada generasi muda, Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan Universitas Krisnadwipayana, Ibu Dr. Susetya Herawati, S.T., M.Si memberikan gambaran pemetaan bahwa modal utama dalam menumbuhkan jiwa enterpreneur generasi millenial terbagi dalam empat domain, diantaranya : Modal Intelektual (Spiritual dan Mental yang kuat), Domain privat pada pembentukan karakter diri dan perilaku, serta domain publik adanya pertumbuhan dan perubahan pada lingkungan setempat munculnya kebaruan kebaruan yang mensejahterakan. Yang semuanya itu dibutuhkan keselaraan pemahaman terhadap pentingnya  sain, teknologi , inovasi dan kewirausahaan, bahwa teknologi dan kewirausahaan bagai dua sisi mata uang yang sama dalam menumbuhkan kewirausahaan di Indonesia, bukan lagi mengandalkan sumber daya alam saja namun bagimana meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk mengolah potensi yang ada,

"Perlu adanya kolaborasi aktor dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda yaitu Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, swasta, media dan para generasi mudanya sendiri,"  kilahnya.

JB Khrisna, salah satu  pengusaha muda Indonesia yang telah suskses mengembangkan bisnisnya di beberapa kota di Indonesia memberikan tips and tricks menjadi seorang enterpreneur millenial. Seorang enterpreneur muda harus memiliki personality yang kuat yang dapat mendukung ide-ide dan gagasan-gagasannya.

"Kemampuan menganalisis SWOT juga menjadi titik terang keberlanjutan bisnis dapat dijalankan. Setelah bisnis atau usaha berjalan, seseorang juga harus bisa menguasai pasar dalam artian memiliki kemampuan dalam hal marketing. personal branding juga menjadi salah satu gerbang pendongkrak kesuksesan start up usahanya," tutup JB Krisna. (ANP)