Persiapan Asesmen Nasional Berbasis Komputer, Pemerintah Ajak Peserta Didik Tingkatkan Literasi Digital

ANP • Friday, 10 Sep 2021 - 11:01 WIB

JAKARTA - Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu hal yang tidak terelakkan, dan salah satu sektor yang terkena dampak perkembangannya ialah sektor pendidikan. Merespon hal tersebut, peningkatan kemampuan literasi digital peserta didik merupakan hal yang sangat mendesak.

Kemampuan literasi digital juga sangat penting untuk dimiliki oleh para peserta didik dalam menggunakan berbagai digital platform pendidikan dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik untuk persiapan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Asesmen Nasional ini merupakan bentuk penilaian melalui tanya-jawab soal menggunakan komputer dan dilaksanakan secara daring dan semidaring. Dalam konteks ini, tidak sedikit kendala yang dihadapi dalam mempersiapkan ANBK, mulai dari keterbatasan infrastruktur yang dimiliki sekolah hingga perubahan konsep pembelajaran. 

Guna mendukung penyiapan dan edukasi pada masyarakat terkait hal tersebut, khususnya peserta didik mengenai ANBK, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama GNLD Siberkreasi, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristekdikti) menyelenggarakan Webinar Digital Society dengan tema “Serentak Bergerak: Mempersiapkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) melalui Literasi Digital” pada Kamis, 9 September 2021.

Acara ini diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi Zoom, serta disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Siberkreasi, Kemkominfo TV, Direktorat Sekolah Dasar, Pendidikan.id, dan juga Facebook Page Siberkreasi.

Narasumber yang hadir dalam acara ini antara lain, Peneliti Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristekdikti, Dr. Rahmawati, ST, M.Ed,; Statistisi Ahli Madya Koordinator Data dan Statistik Pendidikan, L. Manik Mustikohendro,; dan Koordinator Kerjasama Internasional Universitas Gunadarma, Dr. rer. nat. I Made Wiryana, S.Si, S.Kom, M.Sc, serta hadir pula Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Ristekdikti, Sri Wahyuningsih dan Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, B.Sc. sebagai keynote speaker.

Pada sambutannya, Sri menyampaikan bahwa akrab dengan digital adalah sebuah hal penting, di mana digitalisasi sekolah menjadi sebuah keharusan sebagai upaya untuk mengakselerasi dan transformasi kemudahan informasi yang dapat di akses melalui ruang digital.

“Tentunya ini menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong merdeka belajar, mempersiapkan kawan-kawan guru untuk dapat mendukung kegiatan belajar mengajar yang baik serta banyak dibutuhkannya informasi. Semua ini dapat di akses di ruang digital”, ungkap Sri.

Sri juga menambahkan jika Kemendikbud Ristekdikti telah mempersiapkan platform rumah belajar. Namun dari semua itu, yang terpenting adalah bagaimana sekolah dapat menguasai dan bagaimana guru dapat meningkatkan kompetensi terhadap digitalisasi sekolah serta siap beradaptasi dengan kemampuan digital.

Dirjen Semuel juga menyampaikan pesannya bahwa salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital, di mana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting di dalamnya.

“Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat, literasi digital merupakan kunci dan pondasi utama yang harus kita semua miliki. Pemerintah akan terus melakukan upaya meningkatkan literasi digital masyarakat lewat berbagai macam inisiatif kegiatan,” kata Dirjen Semuel.


Persiapan Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Rahmawati menyatakan bahwa ANBK adalah evaluasi sistem pendidikan yang bertujuan mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran. ANBK memberi umpan balik tentang hasil belajar yang paling mendasar dan perlu diprioritaskan, serta informasi tentang cara bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Potret Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sangat komprehensif, tidak hanya menghasilkan hasil yang memotret bagaimana cara belajar muridnya tetapi juga bisa menampilkan ciri-ciri sekolah yang efektif,” jelas Rahmawati. 

Pada kesempatan yang sama, L. Manik Mustikohendro menegaskan bahwa terdapat beberapa poin penting dalam mempersiapkan ANBK, yakni (1) melalui literasi digital dengan serentak bergerak dalam lingkup ekosistem, (2) Asesmen Nasional seperti monitoring dan evaluasi pendidikan nasional, mulai berbasis komputer atau media, dan (3) melalui digitalisasi literasi atau proses edukasi.

“Secara keseluruhan, poin penting ini tentu semangatnya adalah tentang pendidikan nasional. Utamanya tentu tentang bagaimana memaknai ANBK sebagai bagian dari proses pembangunan pendidikan nasional,” jelas. L. Manik.

L. Manik juga menambahkan jika poin-poin penting dalam pelaksanaan Asesmen Nasional adalah mengenai kesiapan peserta, kesiapan panitia, kesiapan infrastruktur TIK, kesiapan listrik dan kesiapan jaringan internet. 

I Made Wiryana menjelaskan bahwa saat dilakukan transformasi penggunaan E-Learning secara masif, tentu ada kendala yang perlu dihadapi. Namun, kendala-kendala tersebut juga bisa menimbulkan inovasi-inovasi yang dapat dijadikan sebagai pelajaran baru, baik untuk para guru maupun para siswa. Kata kuncinya ada pada keserentakan juga kebersamaan dalam mengatasi kendala, serta pada cara kita memprosesnya dengan baik.

“Transformasi digital itu bukan karena kita menggunakan alat, tapi lebih kepada bagaimana memanfaatkannya.” tutup I Made. (ANP)