Komitmen Terhadap Wong Cilik, PDIP Surabaya Bagikan Beasiswa Program Indonesia Pintar

MUS • Friday, 10 Sep 2021 - 17:21 WIB

Surabaya - Kader-kader PDI Perjuangan Sambikerep membagikan bea siswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada ratusan warga masyarakat. 

Itu hasil penjaringan Puti Guntur Soekarno, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Surabaya-Sidoarjo.

“Pembagian bea siswa PIP sebagai  bentuk keberpihakan PDI Perjuangan terhadap nasib masyarakat kecil atau wong cilik, terutama untuk meringankan biaya pendidikan,” ujar Saroni, Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Sambikerep.

Ia menyampaikan itu di depan ibu-ibu yang mengikuti sosialisasi pencairan bea siswa PIP. Dijelaskan, bea siswa PIP merupakan program pemerintahan Presiden Jokowi melalui Kementerian Pendidikan Nasional. 

Hadir dalam acara itu Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPRD Kota Surabaya. Juga Achmad Hidayat, Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.

“Bea siswa PIP ini adalah buah perjuangan gigih Ibu Puti Guntur Soekarno, anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Surabaya-Sidoarjo,” kata Saroni.

Achmad Hidayat menjelaskan, untuk siswa SD mendapat bea siswa Rp 450 ribu per tahun. Pelajar tingkat SMP mendapat Rp 750 ribu. 

“Untuk tingkat SMA/SMK, mendapat bea siswa PIP Rp 1 juta. Dana ditransfer pemerintah kepada rekening masing-masing penerima,” kata Achmad.

Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, mengatakan bidang pendidikan menjadi prioritas penting bagi partainya.

“Kita semua ingin, agar anak-anak mendapat pelayanan pendidikan yang bermutu. Kita juga ingin, anak-anak kita menjadi generasi yang jauh lebih baik di masa depan,” kata Adi.

Ia juga menyampaikan, saat ini perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Surabaya sudah samakin membaik. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji, yang keduanya kader PDI Perjuangan.

“Saat ini belajar tatap muka sudah dimulai di Surabaya, baru mencakup 15 SMP negeri dan swasta. Menyusul nanti sekolah-sekolah lain, termasuk SD,” ujar Adi. (Her)