Level PPKM Turun, Prokes Jangan Kendor

FAZ • Tuesday, 14 Sep 2021 - 15:48 WIB

Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali memberi instruksi mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang tetapi turun level, masyarakat tidak boleh lengah tetap harus menerapkan Protokol Kesehatan.

Dalam perbincangan bersama Radio MNC Trijaya pada program Trijaya Hot Topic Pagi "Level PPKM Turun, Prokes Jangan Kendor", Selasa (14/09/2021) Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim, Satgas Covid-19 Perubahan Perilaku Masyarakat Udjiana Sekteria dan dr. Epidemiologi UNAIR Windhu Purnomo menyampaikan, meskipun level PPKM telah turun, masyarakat harus tetap taat kepada protokol kesehatan.

“Pendidikan di Indonesia sangat beragam, sehingga harus terus diingatkan dan diajarkan. Budaya kita kan selalu berdekatan, masuknya berjauhan saat berdiskusi menjadi semakin dekat,” ucap Udjiana.

Menanggapi perihal penurunan level PPKM ini, Windhu Purnomo mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah tidak usah gembar-gembor akan penurunan level ini, karena masyarakat menanggapi ini dengan sebuah keadaan yang sudah aman untuk pergi dan berwisata.
“Jangan sampai reborn, nanti bersenang-senang tiba-tiba gelombang tiga, kita harus jaga border kita,” kata Windhu.

Testing dan tracing menjadi kunci dari turunnya level PPKM ini, tetapi sangat disayangkan bahwa proporsi testing menggunakan swab antigen lebih besar dibandingkan menggunakan test PCR. Turunya level PPKM ini juga ternyata mempengaruhi kepada ramainya masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata salah satunya adalah Bogor.

“Masyarakat Bogor tidak euforia, tapi para wisatawan yang datang kan jadi lebih banyak,” ungkap Dedie.

Satgas Covid-19 menyatakan, di setiap daerah memiliki proporsinya masing-masing dalam menangani Pandemi ini, harus ada regulasi yang benar agar petugas dapat menegur masyarakat yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Adanya aplikasi PeduliLindungi merupakan sebuah hal yang baik untuk diterapkan di setiap tempat yang sering dikunjungi masyarakat.

“Jangan meniru sesuatu di luar negeri yang kita belum mampu memenuhi prasyaratnya semua itu ada prasyaratnya, masyarakat harus mematuhi apa yang sudah dijadikan kebijakan oleh pemerintah. Aparat dan petugas harus mampu membuat masyarakat patuh, memberi keteladanan, edukasi dan dan memberi sanksi,” tambah Dedie.

Harus ada kesadaran dari setiap individu masyarakat mengenai protokol kesehatan yang seharusnya semakin ketat dan di jaga. Dengan taat terhadap prokes, dapat membantu untuk menangani Pandemi dan melindungi orang sekitar.

“Bagaimanapun, prokes harus ditegakkan tapi kalo lingkungan tidak ikuti prokes, ya diri kita harus memberikan contoh dan tetap belajar,” tutup Udjiana.  (GRA)