Bantu Perkuliahan Mahasiswa Daerah 3T, Kemendibudristek Gunakan Mobil PJJ

AKM • Tuesday, 21 Sep 2021 - 20:55 WIB

Jakarta- Pembelajaran secara daring di masa pandemi menimbulkan sejumlah permasalahan termasuk mahasiswa yang tinggal di daerah 3T. Masalah  itu diantaranya adalah sarana  dan prasarana yang kurang untuk menunjang sinyal serta jaringan internet. 

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggunakan mobil pendidikan jarak jauh (PJJ) guna menjangkau mahasiswa di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

"Sekitar 124.000 mahasiswa baik di perguruan tinggi negeri dan swasta kesulitan melakukan perkuliahan jarak jauh pada masa pandemi COVID-19, baik karena keterbatasan sinyal maupun ketiadaan gawai,” ujar Sesditjen Diktiristek Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwardani, dalam taklimat media yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk menghasilkan mobil PJJ yang digunakan untuk membantu pelaksanaan perkuliahan jarak jauh mahasiswa di daerah 3T. Mobil tersebut dilengkapi dengan anjungan pemancar sinyal internet dan juga Tablet EduDikti yang berisi modul-modul perkuliahan.
 
“Kami beri nama mobil tersebut dengan nama mobil klinik sistem pembelajaran daring (Spada), yang digunakan sebagai "klinik" bagi teman-teman yang kesulitan melakukan pembelajaran pada masa pandemi,” ungkapnya.
 
Mobil tersebut diharapkan dapat menjadi pembelajaran daring mahasiswa di daerah 3T. Mobil PJJ tersebut sebelumnya juga digunakan untuk membantu percepatan vaksinasi COVID-19 di Jakarta selama dua bulan. Ke depan, mobil tersebut tidak hanya digunakan dalam membantu pembelajaran pada masa pandemi, juga mempercepat vaksinasi di daerah 3T.

Saat ini, Kemendikbudristek memiliki 13 mobil di mana sebanyak 10 unit dikirimkan ke Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara dan Papua. Selain itu, Kemendikbudristek juga memberikan layanan internet berbasis satelit atau VSAT yang dapat membantu mahasiswa memperoleh sinyal di daerah 3T. Layanan VSAT tersebut tersebar di 200 titik di Tanah Air.

Paris menutiurkan mobil ini menjadi multifungsi. Satu sebagai Spada Dikti anjungan daring dari pendidikan tinggi. Kedua menjadi Klinik Spada Dikti tempat berobat, ketiga untuk pendidikan jarak jauh, dan keempat untuk vaksinasi.

“ Jadi mobil ini menjadi multifungsi, dan kami sangat bangga mempersembahkan, kami namakan mobil-mobil Kampus Merdeka. Jadi minimal ada  4. Fungsi,” tutupnya.