Solidaritas Pandemi Indonesia dari London ke Oxford, Tempat Kelahiran Vaksin AstraZeneca

FAZ • Monday, 27 Sep 2021 - 06:12 WIB

Setelah sukses menggalang dana (charity ride) ke Cambridge dua pekan lalu kini, pesepeda Indonesia di London menyambangi Oxford, tepatnya di Universitas Oxford tempat kelahiran vaksin Oxford-AstraZeneca.

Rute sejauh 110 kilometer tersebut mengambil start di Hyde Park, di pusat kota London, dan finish di Radcliffe Square, di kota Oxford, pada Sabtu sore (25/9/21) di awal musim gugur. Di sini, 15 pesepeda yang tergabung dalam Ride for Indonesia ini disambut hangat oleh warga Indonesia yang tinggal di kota ini.

“Senang dan bangga Oxford dipilih sebagai salah satu kota tujuan kegiatan amal untuk membantu saudara-saudara kita di Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19,” kata Sukarni Wheeler, warga Indonesia yang telah lama menetap di Oxford.

“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi event Ride for Indonesia,” imbuh Sukarni yang bekerja di Universitas Oxford tersebut. 

Ride for Indonesia adalah kegiatan amal yang dilakukan warga Indonesia di London dan lembaga bantuan (charity organisation) Human Aid Initiative (HAI) untuk menggalang dana membantu masyarakat di Indonesia yang terdampak pandemi, dengan bersepeda dari London ke berbagai kota di Inggris.

Setelah event sebelumnya ke Brighton dan Cambridge, Oxford dipilih oleh tim Ride for Indonesia karena identik dengan upaya penanggulangan pandemi. 

“Oxford, atau tepatnya Universitas Oxford bisa dikatakan sebagai tempat kelahiran vaksin Covid-19. Kita tahu bahwa vaksin Oxford-AstraZeneca dikembangkan di sini dan sudah banyak dipakai di berbagai negara,“ kata Wahyu Hansudi, penggagas Ride for Indonesia. 

Wahyu menjelaskan seluruh dana yang digalang melalui plaftorm crowdfunding JustGiving dan Solusi Peduli diperuntukkan bagi masyarakat di Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19. Hendra Sjamsir, salah satu peserta mengatakan kegiatan amal seperti ini adalah salah satu cara efektif untuk menggalang dana.

Shandy Adiguna, peserta lain, mengatakan crowdfunding sangat memudahkan untuk memberikan bantuan.

“Kami berharap kontribusi ini bisa memberi kemanfaatan,” kata Shandy.

Hasil penggalangan dana sudah mulai disalurkan sejak sekitar dua pekan lalu. Nurani Susilo, direktur Human Aid Initiative menjelaskan puluhan keluarga di Indonesia yang terdampak pandemi menerima paket bantuan berisi kebutuhan pokok (Food Aid).

“Donasi melalui Ride for Indonesia sebelumnya sudah tersalurkan ke 70 keluarga buruh dan nelayan paling terdampak pandemi di wilayah Jawa Barat,” kata Nurani.

Eko Kurniawan, peserta Ride for Indonesia, mengatakan kegiatan amal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk membantu sesama warga Indonesia. Kegiatan amal dan penggalangan dana bisa dalam berbagai bentuk.

“Kami memilih bersepeda karena ini sudah rutin kami lakukan. Dari sini kami berpikiran, mengapa tidak sekaligus menggalang dana,” kata Eko.

Ia mengatakan rute London-Oxford ini lebih berat dibandingkan London-Cambridge yang disusuri dua pekan lalu. “Ada beberapa tanjakan yang lumayan berat. Tapi, dengan semangat kebersamaan, tanjakan ini bisa kami lewati,” katanya.

Shinta, peserta lain, mengatakan sangat menikmati rute London-Oxford. “Menyenangkan, ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan,” ujar Shinta.


Acara bersepeda Ride for Indonesia sudah merencanakan rute-rute lain dalam beberapa waktu ke depan. Di antaranya London’s Stadium Tour, bersepeda mengelilingi London mengunjungi stadion sepak bola seperti Stamford Bridge (Chelsea), Emirates (Arsenal), dan London Stadium, stadion Olimpiade London 2012, yang kini menjadi markas klub West Ham United. Sudah dirancang pula rute Stonehenge-Bristol. 

“Jika situasi sudah memungkinkan, kami juga ingin merambah ke Eropa. Kawan-kawan ingin kegiatan penggalangan dana ini juga melebar dan menyusuri rute London-Paris dan London-Amsterdam,” kata salah satu penggagas Ride for Indonesia, Eastman Rivai.