IPI: Tingkat Kepuasan Terhadap Pemerintahan Jokowi Masih Positif

FAZ • Monday, 27 Sep 2021 - 19:06 WIB

Jakarta - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 1200 responden per tanggal 17 sampai 21 September, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menurun hingga mencapai 58%.

Hal ini dikonfirmasi oleh peneliti indikator, Adam Kamil, dalam wawancaranya dengan Radio MNC Trijaya, pada program Trijaya Hot Topic Pagi, Senin (27/09/2021).

“Situasi seperti ini wajar saja, 58% terhadap Presiden ini masih positif, situasi ini sangat sulit bagi masyarakat dan pemerintah, “ kata Adam.

Dalam hasil survei, Pandemi menjadi salah satu faktor menurunnya tingkat kepuasan masyarakat kepada Presiden Jokowi, arena pada masa ini banyak kebijakan penekanan yang harus dilakukan untuk mengurangi angka positif Covid-19. Oleh sebab itu, perekonomian juga di tekan sehingga ini menjadi situasi yang paling buruk sejak tahun 2004.

“Kami melakukan survei dengan metode wawancara via telepon, sehingga mempengaruhi margin error serta yang menjadi responden adalah mereka yang pernah di wawancara secara tatap langsung,” jelas Adam.

Meskipun banyak masyarakat yang merasa kurang puas, tetapi Indonesia dinilai oleh sangat baik oleh beberapa beberapa Negara dalam menangani Covid-19.

“Saya kira ini konsisten ya, karakteristik kita kan ini merupakan hal yang penting, ketika hubungan apresiasi antar pemerintah sehingga lebih stabil, apapun situasinya sesulit apapun, ini mengapresiasi kerja pemerintah. Ini konsisten, karakter masyarakat sangat baik,” ucap Adam.

Melihat hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia (IPI), hal ini ditanggapi oleh juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman.

“Kami berterima kasih ini bisa menjadi pengecekkan buat kami untuk tahu indeks demokrasi di Indonesia, tapi kami harus bertemu langsung untuk berbicara tentang indikator yang digunakan dalam survei,” ucap Fadjroel.

Hasil yang dicapai dinilai sudah merepresentasikan masyarakat karena metodologi yang digunakan sudah cukup baik dengan cara mengumpulkan responden untuk tatap muka, kemudian diacak, dan di telpon. Sudah mewakilkan 2,9% margin of error, namun kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi tidak dapat dilihat hanya dari satu aspek saja. Ada beberapa aspek yang naik tetapi ada yang juga turun. Namun hal ini dapat digunakan untuk mengoreksi beberapa hal yang ada dalam pemerintahan.

“Secara internal kami juga telah melakukan survei, dengan hasil 2 tahun ini turun naik, pendekatan melalui survei ini penting untuk memonitoring dan evaluasi publik,” tutup Fadjroel. (GRA)