Respon Cepat, Kemensos Berikan Bantuan Kewirausahaan kepada Ibu dari Bayi “Manusia Silver

ANP • Monday, 27 Sep 2021 - 20:55 WIB

JAKARTA  – Kementerian Sosial RI merespon cepat informasi mengenai MFA, bayi satu tahun yang diketahui publik sebagai manusia silver. Menteri Sosial Tri Rismaharini menginstruksikan unit pelayanan teknis (UPT) terkait untuk untuk melakukan asesmen komprehensif terhadap MFA beserta ibunya CK.

“Saya sudah menugaskan tim untuk melakukan penanganan. Dan saat ini bayi tersebut dengan ibunya sudah barada di balai Kemensos,” kata Mensos Risma dalam jumpa pers di Kantor Kementrian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (27/9). Pernyataan Mensos menanggapi pemberitaan luas di media terkait balita yang dilumuri cat silver dan diajak bekerja di pinggir jalan di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.

Atas instruksi Mensos, tiga UPT yakni Balai Melati Jakarta, Balai Handayani Jakarta, Balai Mulya Jaya Jakarta, serta Tim Reaksi Cepat Kementerian Sosial bergerak ke lapangan. Berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan, tim menemukan informasi akurat mengenai keduanya. 

Pihak Dinas Sosial mengatakan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan sempat mengamankan dua orang berinisial E dan B yang membawa MFA meminta-minta tanpa sepengetahuan CK. Atas dasar informasi tersebut, tim Kemensos memberi motivasi agar CK dan anaknya dibawa untuk mendapatkan layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI). 

Atas tawaran tim Kemensos, CK pun menyetujui dan akhirnya ia sudah berada di Balai Melati Jakarta sejak Minggu (26/9). Selama di Balai Melati, CK mendapatkan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk mengatasi krisis yang dihadapinya. Tim LDP juga memotivasi dengan harapan menghasilkan perubahan perilaku positif terhadap CK agar lebih memahami peran dan tanggung jawabnya terhadap tumbuh kembang MFA sebaik-baiknya.

Selama proses asesemen awal, didapatkan fakta bahwa CK  juga berprofesi sebagai manusia silver sejak 2 bulan terakhir. Ia tinggal bersama teman-temannya di kos-kosan dengan biaya Rp400 ribu/bulan. 

Dengan memahami latar belakang ekonomi CK, Mensos meginstruksikan agar CK bisa mendapatkan akses terhadap pekerjaan. “Nanti kita akan melakukan langkah berikutnya supaya ibunya tidak harus meninggalkan anaknya. Kami akan siapkan lahan usaha. Jadi CK tidak perlu lagi menitip-nitipkan anaknya ketika bekerja,” kata Mensos.

Memperhatikan dan menindaklajuti arahan Mensos, tim Balai Melati memberikan bantuan ATENSI berupa pemenuhan sembako seperti susu dan popok bagi MFA. Selain itu, CK akan diberikan bantuan pembinaan kewirausahaan agar dapat membukan usaha di daerah asalnya Brebes.

“Saat ini tim kita juga lagi membujuk manusia silver dan pengemis lainnya satu per satu. Beberapa dari mereka juga sudah mau bekerja di balai,” kata Mensos. (ANP)