Perluasan Uji Coba Aplikasi Antarmoda Terus Dilakukan, Dirut JakLingko: Awal Tahun 2022 Semua Terintegrasi

FAZ • Tuesday, 5 Oct 2021 - 06:54 WIB

Jakarta - Perluasan uji coba aplikasi antarmoda yang dilakukan oleh PT JakLingko Indonesia hari ini (4/10/2021) merupakan uji coba lanjutan dari yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN pada 29 September lalu di stasiun Tebet.

Perluasan uji coba yang dilakukan hari ini dimulai di stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, lalu dilanjutkan di stasiun Manggarai, kemudian Halte Transjakarta Pemuda Rawamangun dan diakhiri di stasiun LRT Pegangsaan Dua.

PT JakLingko Indonesia targetkan seluruh gerbang pembayaran di semua halte dan stasiun terhubung dengan sistem JakLingko Indonesia, selesai akhir tahun ini. Hal ini agar Januari tahun 2022 aplikasi integrasi antarmoda, dapat diunduh secara luas oleh pengguna transportasi umum.

Direktur Utama PT JakLingko Indonesia, Muhammad Kamaluddin mengatakan pihaknya masih terus melakukan perluasan uji coba kartu (smart card) dan aplikasi (super apps) JakLingko, agar pengguna transportasi umum MRT Jakarta, LRT Jakarta, TransJakarta dan KAI Commuter melakukan pembayaran secara praktis.

“Manfaatnya dari sistem integrasi tiketing dari JakLingko Indonesia  adalah memberikan kemudahan untuk melakukan rencanaan perjalanan antar moda di Jabodetabek. Mulai dari titik berangkat sampai titik tujuan,” Kata Kamaluddin.

Kamaluddin berharap di fase 2 bulan Maret 2022, selain sudah terhubung penuh dengan JakLingko Indonesia, tarif transportasinya juga akan terintegrasi.

“Menggunakan tarif baru yang akan lebih ekonomis dan akan mendorong untuk integrasi antar moda se-Jabodetabek,” Tambahnya.

Hal ini dilakukan untuk mengejar target fase 3 dibulan Agustus 2022, yang nantinya akan menerapkan 18 tiketing melalui sistem tap kartu dan QR Code dari aplikasi JakLingko. Tak hanya itu, JakLingko Indonesia juga akan menerapkan aktivasi khusus dikartu dan aplikasi agar bisa mendapatkan tarif yang sesuai dengan profil penggunanya.

“Jadi kedepannnya tarif itu berdasarkan penggunanya, sehingga mereka yang membutuhkan tarif lebih rendah dapat menikmati tarif yang lebih rendah. Sesuai dengan profil yang dimilikinya, misalkan profil lansia, pelajar, veteran dan sebagainya akan mendapatkan manfaat yang lebih hemat lagi kedepannya,” sambung Kamaluddin.

Ia juga menargetkan jika perluasan uji coba selesai dan aplikasi JakLingko Indonesia sudah dibuka secara luas, maka seluruh pengguna transportasi di Jabodetabek akan diberikan cara yang mudah untuk melakukan top-up saldo. Salah satunya akan tersedia di supermarket terdekat. (FAN)