HUT TNI ke 76, Pj Ketua Umum PB HMI Harap Pemerintah Tingkatkan Anggaran dan Peremajaan Alutsista

ANP • Tuesday, 5 Oct 2021 - 21:16 WIB

JAKARTA -  Sebagai benteng utama pengawal pertahanan negara, TNI selalu ada di garda terdepan dalam menjaga integrasi dan keutuhan negara dari pelbagai bentuk ancaman. Kesetiaan dan kecintaan TNI terhadap bangsa Indonesia setidaknya dibuktikan dengan perannya dalam membela kedaulatan Indonesia serta kontribusnya dalam banyak hal termasuk dalam konteks terlibat aktif mengatasi problem wabah pandemi Covid- 19. Karena itu, di hari ulang tahunnya yang ke 76, banyak yang memuji dan mengapresiasi peran dan kontribusi TNI. PJ Ketua Umum PB HMI Romadhon Jasn memuji capaian, prestasi, dan kontribusinya dalam membela kedaulatan bangsa Indonesia. 

"Dalam membela kedaulatan bangsa Indonesia TNI selalu di garda terdepan, ini benteng utama pengawal pertahanan negara bahkan saat Covid- 19 melanda negara ini TNI berperan aktif, karena itu sangat layak diapresisi peran dan sumbangsihnya terhadap negara," kata Romadhon Jasn dalam keterangan tertulisnya kepada media di Jakarta Selasa, (5/10/2021).

Untuk itu, pria yang akrab disapa cak Romadhon ini mendukung transformasi TNI agar semakin maju serta profesional dan moderen sehingga mampu berperan di lingkungan strategis regional maupun global.

"Kami mendukung transformasi pertahanan TNI semakin maju, profesional, dan moderen sehingga berperan di lingkungan regional maupun global," ujarnya

Lebih dari itu, menurut Romadhon yang juga penting adalah, penambahan anggaran serta modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) sehingga TNI sigap dalam menghadapi pelbagai spektrum ancaman apabila didukung anggaran yang optimal serta peremajaan Alutsista yang modern dan canggih.

"Sudah seharusnya anggaran TNI ditambah, kita tau kan kondisi Alutsista tidak layak sehingga perlu modernisasi, sementara TNI harus selalu sigap dalam menghadapi pelbagai ancaman," urai Romadhon

Sementara ancaman dan tantangan TNI ke depan semakin kompleks. Di antaranya adalah ancaman perang ideologi transnasional, terorisme, radikalisme, ancaman siber, dan ancaman kedaulatan negara seperti pencurian kekayaan alam di laut yang seringkali terjadi. 

"Itulah kenapa modernisasi alutsista dan penambahan anggaran penting karena ancaman dan tantangan TNI makin kompleks, ancaman transnasional ideologi udah di depan mata terorisme dan radikalisme bergentayangan di republik ini, belum lagi pencurian ikan di Laut yang kerap terjadi, ini jelas mengancam kedaulatan negara," tutupnya (ANP)