Pecinta Motor Bebek Tua Honda Astrea Prima Touring Temui Pelaku UMKM di Dieng

FAZ • Tuesday, 12 Oct 2021 - 10:57 WIB

Para pecinta bebek Astrea Prima keluaran tahun mulai 1988-1991 yang tergabung dalam Astrea Prima Indonesian Community (APIC) gelar touring menuju Dieng, Banjarnegara.

Sebanyak 5 bebek tua Astrea Prima ini start riding pukul 21:00 WIB dari Bekasi pada 7 Oktober 2021.

Meski dengan motor bebek tua Astrea Prima, tapi perjalanan mereka berjalan lancar dan bebak tua tunggangan bikers APIC mampu menyelesaikan perjalanan hingga kembali ke rumah masing-masing bikers.

“Ternyata Bebek ini Bebek Jahanam,” canda Abah Martin, JNE Riders Indonesia (JRI) yang malam itu bersama dua rekannya mengawal bikers APIC.

“Bagi mereka motor klangenan atau impian mereka adalah benda yang harus disayangi dan dinikmati, bukan sebatas pajangan, namun bisa mengantarkan ke berbagai destinasi yang mereka inginkan, dan itu dibuktikan,” sambung Melky Sinaga dari JRI.

“Karakter unik yang dimiliki para bikers bebek klasik ini membuat perjalanan semakin menyenangkan. Canda gurau dan kekompakan yang terjalin ketika salah satu motor mengalami ban bocor di pagi buta dan belum ada bengkel buka menjadi sebuah cerita indah,” sambung Melky lagi.

APIC berkolaborasi dengan JRI melakukan touring bukan sekedar hura-hura. Mereka membawa misi menyapa UMKM yang ada di pelosok wilayah Jawa Tengah Indonesia.

“Kegiatan yang diinisiasi oleh APIC dalam merangkul UMKM di Dieng patut menjadi contoh bagi komunitas lain dalam berkegiatan,” Jelas Harry Purnama Manager Engagement Development JNE.

Bikers Pecinta Astrea Prima Bertemu 12 Pelaku UKM

Di Dieng, bikers APIC bersama JNE bertemu dengan 12 pelaku UKM yang tergabung dalam komunitas UMKM Dieng Syariah. Dalam suasana santai, mereka saling berdiskusi tentang perkembangan UKM dan menemukan solusi permasalahan yang dihapi pelaku UKM.

Bahu membahu dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan sudah digaungkan JNE sejak dua tahun lalu. Mereka selalu berusaha untuk hadir dalam setiap program yang berkaitan dengan ekonomi kerakyatan.

“Walau dengan [motor] bebek tua, tapi bisa menyapa banyak usaha. Sampai pedagang sarapan, simbok simbok yang membawa bakul di atas kepala menjadi sasaran kami dalam berbagi rejeki,” tegas Riyan, Humas APIC.