Rekomendasi SAGE untuk Vaksin Covid-19

MUS • Wednesday, 13 Oct 2021 - 16:43 WIB

Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes

Dalam mengambil kebijakan tentang semua vaksinasi maka WHO banyak berpegang pada rekomendasi dari “Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) on Immunization”. Kelompok pakar internasional ini mengadakan pertemuan pada 4-7 Oktober 2021 dan menghasilkan berbagai rekomendasi, baik untuk vaksin COVID-19, vaksin malaria, vaksin Influenza dll. 

Laporan lengkap pertemuan ini akan dipublikasi di “Weekly Epidemiological Record” dalam waktu dekat. Khusus tentang vaksin COVID-19, ada tiga hal yang SAGE sampaikan. 

Pertama, SAGE melakukan analisa vaksin Covaxin yang diproduksi perusahaan India Bharat Biotech. Kalau vaksin ini sudah mendapat “Emergency use of Listing (EUL)” dari WHO maka SAGE akan menyampaikan rekomendasi kebijakannya. 

Hal kedua, SAGE menyatakan bahwa pada mereka dengan gangguan imunologis (“immunocompromised“) sedang dan berat, perlu ditawarkan untuk mendapat suntikan tambahan dengan vaksin-vaksin yang sudah mendapat “Emergency use of Listing (EUL)” dari WHO. 

Hal ini karena mereka tidak mendapat respon adekuat sesudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 selama ini, dan akibatnya mereka jadi ber risiko tinggi untuk dapat  COVID-19 yang berat. 

Hal ketiga, mereka yang berusia 60 tahun ke atas yang sudah menerima vaksin inaktivasi merek Sinovac dan Sinopharm perlu ditawarkan untuk mendapat suntikan dosis ke tiga homolog. 

Penggunaan vaksin heterolog sebagai suntikan ke tiga dapat juga dipertimbangkan berdasarkan ketersediaan dan akses terhadap vaksin yang ada. Dalam menerapkan rekomendasi ini maka negara harus terlebih dahulu berupaya maksimal untuk cakupan dua kali suntikan vaksin, dan kemudian memberikan suntikan ke tiga yang dimulai dari para lanjut usia.