Pemenang PKKM 2021 Didominasi Perguruan Tinggi Swasta

AKM • Saturday, 16 Oct 2021 - 19:55 WIB

Jakarta - Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengembangkan program bantuan dana bagi perguruaan Tinggi di Indonesia. Salah cara yang digunakan adalah melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2021.

Sekretaris Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Paristiyanti Nurwardani mengatakan bahwa sebanyak 65 persen pemenang Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) adalah perguruan tinggi swasta (PTS).

“Dari 142 perguruan tinggi yang menerima bantuan PKKM 2021, bisa dikatakan perguruan tinggi swasta (PTS) memenangi kompetisi PKKM tahun 2021 ini,” katanya dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (15/10).

Paristiyanti menjelaakan program itu merupakan percepatan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mendorong transformasi dan inovasi perguruan tinggi.

Pada 2021,Kemendikbudristek memberikan bantuan sebesar Ro415 miliar pada 142 perguruan tinggi di Tanah Air.

Pihaknya mengapresiasi Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jawa Barat yang berhasil mengakselerasi Indikator Kinerja Utama (IKU) di perguruan tinggi melalui PKKM.

“Dengan anggaran bantuan hanya Rp1 miliar, tapi dapat membuat kegiatan yang kolaboratif dan juga partisipatif. Dari delapan IKU yang ada, Universitas Maranatha berhasil mengakselerasi lima IKU,” tambah dia.

Selain itu, kompetisi tersebut juga melibatkan 1.300 mahasiswa dan lebih dari 100 industri.

Menurut Paristiyanti Nurwardani  apa yang dilakukan oleh Universitas Maranatha tersebut sangat efesien dan efektif dalam melakukan percepatan IKU di kampus. Hasil akhir dari program PKKM di Universitas Maranatha itu adalah hari kewirausahaan.

Wakil Rekor Bidang Keuangan Universitas Maranatha, Maya Malindu, mengatakan pihaknya berupaya menanamkan kewirausahaan sejak muda sehingga bisa melahirkan lulusan yang optimistis dan pantang menyerah.

Maya menuturkan Pada kegiatan PKKM tersebut, pihaknya melakukan kolaborasi lintas program studi di perguruan tinggi, kerja sama dengan industri dan juga kolaborasi dengan jenjang pendidikan lainnya seperti SD, SMP dan SMA.

“Adanya pandemi ini justru mempermudah kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Maya Malindu.