Indonesia Masuk Daftar Negara Terbaik Tangani Covid-19, Kemenkes: Jangan Lengah

MUS • Monday, 18 Oct 2021 - 16:10 WIB

Jakarta - Setelah mengalami pandemi yang begitu panjang, Indonesia ternyata masuk ke dalam daftar negara terbaik untuk menangani Covid-19.

Hal ini dikonfirmasi oleh juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, kepada MNC Radio Trijaya dalam Trijaya Hot Topic Pagi, Senin (18/10/2021).

“Indikator penanganan antara lain, kecepatan penurunan kasus, pertahankan untuk menurun, mendekati level yang aman dan ppkm berlevel,” ucap dr. Nadia. 

Ada beberapa hal yang membuat Indonesia dapat masuk dalam daftar negara terbaik, antara lain bisa menurunkan kasus puncak sebesar 58%, kecepatan penurunan, vaksinasi dan tracing ataupun testing.

“Penurunan ini dilihat sebagai suatu upaya bersama, sehingga adanya batasan adalah kunci bersama kita menurunkan angka kasus, kedua kita melakukan pembukaan atau evaluasi dari kajian lanjut pengelaran,” jelasnya. 

Sampai saat ini total masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis satu, ataupun 2 dan 3 sudah ada 170,5 juta dosis. Untuk dosis kedua sudah ada 62,8 juta masyarakat. Hal ini dinilai sebagai sebuah capaian bagi Indonesia, karena Indonesia bukan yang memproduksi vaksin.

Meskipun demikian, bukan berarti masyarakat bisa melakukan euforia. Nadia mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat.

“Pandemi belum selesai, walaupun capaian vakisansi sudah sesuai, upaya penurunan kasus masih harus dilakukan dan kita harus ketahui bahwa gambaran pandemi Covid-19 tidak cukup satu gelombang, akan terjadi gelombang-gelombang berikutnya. Edukasi dan sosialisasi perlu kita terus ingatkan masyarakat tak boleh lengah, kita belum selesai.” tutup dr Nadia

Menanggapi hal ini, Epidemiolog, Masdalina Pane mengaku cukup senang karena pengendalian yang dilakukan di Indonesia semakin membaik. 

“Jadi kita bahagia dengan kondisi saat ini, di tingkat dunia sepertinya ada penurunan setelah 7 minggu kemarin, jadi kita senang dengan perkembangan pengendalian covid, banyak pelanggaran,” jelas Masdalina.

Meskipun mobilitas masyarakat sudah berjalan seperti biasa, tetapi kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih harus dilakukan. Karena akan ada varian baru yang mungkin dapat masuk, jika masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

“Kita belum ada varian baru, tapi negara tetangga sudah ada, seperti yang sudah pasti Jepang, makin kesini makin dekat, kita mencoba mencegat itu di pintu-pintu masuk,” tutup Masdalina Pane. (GRA)