Kemendikbudristek Lakukan Konservasi dan Susun Kamus Bahasa Daerah NTT

AKM • Monday, 18 Oct 2021 - 21:38 WIB

Jakarta - Pemerintah terus melakukan pengayaan bahasa daerah yang terus mengalami pemudaraam dengan berjalannya waktu. Sejumlah langkah menjadi strategi dalam melestarikan dan menjaga bahasa daerah agar tidak punah di masa yang akan datang.

Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan TeknologI (Kemendikbudristek) melalui Kantor Bahasa  Provinsi Nusa Tenggara Timur, ( NTT).melakukan Kegiatan priotas guna menguatkan bahasa Indonesia sekaligus memberikan perlindungan dan menjaga bahasa daerah tetap lestari.  Kegiatan ini berupa Fasilitas dan pembinaan serta Penelitian dan Pengembangan Modeling.

Kepala Kantor Bahasa  Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) Syaiful Bahri Lubis mengatakan kegiatan fasilitas dan pembinaan diatantanya meliputi: pemberdayaan komunitas literasi dan Uji Kemahiran Bahasa Indonesia, serta Peningkatan Kemahiran Berbahasa.

“Kegiatan berupa sosialisasi dan uji kemahiran berbahasa Indonesia bagi mahasiswa Universitas Kristen Arta Wacana Kupang, dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer Uyelindo Kupang,” ujarnya dalam laporan kinerja Kantor Bahasa Provinsi NTT yang diterima MNCTrijaya.com, Jakarta, Senin (18/10).

Untuk kegiatan Penelitian dan Pengembangan Modeling dalam bemtuk Konservasi Bahasa Tubbe-Mauta-Lamma.  Syaiful  mengatakan Konservasi dalam konteks pelindungan bahasa merupakan upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan bahasa agar tetap dipergunakan oleh masyarakat penuturnya. 

“Di dalamnya ada upaya pencegahan atau perbaikan aspek bahasa yang rusak untuk menjamin kelangsungan bahasa itu sendiri,” jelas Syaiful Bahri.

Syaiful menuturkan uoaya pencegahan dan perbaikan dapat dilakukan melalui pendokumentasian bahasa tersebut sekaligus melakukan pengembangan bahasa tersebut, misalnya, melalui penyusunan sistem fonologi, morfologi, sintaksis, dan sistem aksara atau sistem ortografis. 

“Dengan demikian, generasi berikutnya masih dapat menikmati hasilnya, bahkan bisa dilihat dokumennya oleh generasi yang mungkin tidak bisa lagi berbicara dalam bahasa tersebut,” harapnya.

Kegiatan Konservasi Bahasa Tubbe-Mauta-Lamma di Pulau Pantar Kabupaten Alor berupa pengambilan data/pendokumentasian bahasa daerah yang ada di wilayah tersebut dengan sasaran masyarakat penutur asli bahasa Tubbe-Mauta-Lamma yang tinggal di Pulau Pantar bagian barat. 

Pelaksanaan kegiatan Konservasi Bahasa Tubbe-Mauta-Lamma melibatkan narasumber penutur jati yang paham dan mengerti bahasa Tubbe-Mauta-Lamma dengan rentang waktu pelaksanaan kegiatan yaitu selama 12 hari, tanggal 27 Juli—7 Agustus 2021. Adapun titik atau lokasi pengambilan data yaitu, Kecamatan Pantar Tengah, Kecamatan Pantar Barat, dan Kecamatan Pantar Barat Laut. 

Selain kegiatan itu, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur telah melaksanakan  kegiatan untuk menyusun kamus  bahasa daerah. Pengambilan Data Kosakata dari 9 bahasa di Provinsi Nusa Tenggara Timur; 8 bahasa dari kepualauan Alor dan 1 bahasa dari Kabupaten Kupang. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kosakata KBBI, peleastarian bahasa daerah, dan pemutahiran data bahasa di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

“Dari kegiatan yang dilakukan, Kantor Bahasa Provinsi NTT menghasilkan 1844 kosakata bahasa daerah dan pemutahiran data Kamus Bahasa Kaera-Indonesia,” tandasnya.