Ketua DPD RI Dorong Pemerintah Akomodasi Seni Kaligrafi di Ruang Publik

AKM • Tuesday, 19 Oct 2021 - 10:43 WIB

Surabaya - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendorong pemerintah untuk mengakomodasi agar seni kaligrafi dapat mewarnai ruang publik. 

Menurut LaNyalla, seni Islam bersifat universal, dengan keindahan yang dapat dinikmati oleh siapapun. 

"Saya, selaku Ketua DPD RI, mendorong agar karya seni Islam dalam bentuk Kaligrafi mampu bersaing serta menjadi penghias ruang dewan, ruang Istana, ruang menteri, ruang para pejabat, bahkan hotel dan rumah makan," tegas LaNyalla saat membuka secara virtual Pameran 'The Power of Ka'Bah' Islamic Art Virtual Exhibition, beberapa waktu lalu.

LaNyalla melanjutkan, pada era di mana manusia saling ketergantungan terhadap teknologi, para seniman, khususnya seniman Islam masih memiliki nafas untuk mewujudkan ide kreatifnya melalui pameran virtual di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia.

LaNyalla juga memberikan apresiasi kepada Direktur Islamic Art Exhibition, Arif Syukur, sebagai penggagas event pameran Seni Islam yang bekerjasama dengan Jakarta Islamic Centre ini.

Menurut LaNyalla, pameran yang melibatkan tiga negara yakni Indonesia, India dan Malaysia dan diikuti oleh seniman kaligrafi dari 26 negara ini adalah sebuah wujud membangun simpul dalam syiar dakwah melalui seni kaligrafi Islam pada dunia global. 

"Selain sebuah terobosan yang luar biasa di tengah lesunya dunia akibat pandemi Covid-19, pameran ini sekaligus diharapkan menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama kaum muslim, untuk meningkatkan spiritualitas pribadi dengan spirit 'kekuatan Ka’bah', sebagai pemancar energi bagi siapapun yang bisa bertawaf dan ingin melihatnya," ucap LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu bangga dengan seniman-seniman Islam yang terus berkreasi tanpa henti untuk mengharumkan negeri di dunia internasional. 

Ia berharap rangkaian pameran ini tidak sebatas pameran semata, tetapi juga diikuti dengan lelang karya serta mampu menggerakkan generasi milenial untuk juga mencintai seni Islami. Sebab menurutnya, hal ini bagian dari proses membangun sebuah peradaban.

"Semoga karya-karya tersebut dapat mengantarkan para seniman yang terlibat dan kita semua, untuk bisa melepas kerinduan kita untuk bisa bertawaf dan melihat langsung Ka’bah," harap LaNyalla.