Kanker Darah dan Vaksinasi COVID-19

MUS • Tuesday, 19 Oct 2021 - 10:46 WIB

Prof Tjandra Yoga Aditama 
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI 

Hari ini media banyak mengabarkan meninggalnya Jenderal Collin Powell di Amerika Serikat, akiba covid-19 dan Multiple Myeloma (sejenis kanker sel plasma darah), meski telah mendapat vaksin covid-19.

Pada 17 Oktober 2021 saya mempresentasikan “Vaksin Covid-19 Pada Kanker” dalam Webinar Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI). Beberapa yang saya presentasikan ternyata berhubungan dengan berita kanker darah dan covid-19, antara lain:

- Menurut American Cancer Society, para pakar merekomendasikan vaksinasi covid-19 pada pasien dengan kanker atau riwayat kanker. Masalah utamanya bukanlah apakah aman atau tidak, tapi bagaimana efektifitasnya, terutama pada pasien kanker dengan gangguan imunitas. 

BACA JUGA: Rekomendasi SAGE untuk Vaksin Covid-19

Beberapa jenis pengobatan kanker seperti kemoterapi, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, stem cell dan imunoterapi dapat mempengaruhi imunitas tubuh sehingga vaksin menjadi relatif kurang efektif. Pasien dengan jenis kanker tertentu seperti leukemia dan limfoma juga akan menurunkan imunitas tubuh sehingga membuat vaksin menjadi kurang efektif.  

- National Cancer Institute – National Institute of Health (semacam BaLitBangKes) Amerika Serikat juga menyatakan penelitian menunjukkan bahwa vaksin covid-19 dapat menjadi kurang efektif pada sebagian pasien kanker

- National University Cancer Institute Singapore (NCIS) menyatakan pasien kanker mereka yang sedang menjalani kemoterapi, radioterapi, imunoterapi dan “targeted therapy” dapat diberikan vaksin COVID-19

- Tulisan di Cancer Therapy Advisor 31 Agustus 2021 menyajikan hasil penelitian yang menyatakan bahwa pasien dengan keganasan hemotologi (kanker darah) memang mendapatkan respon kekebalan lebih rendah sesudah divaksin COVID-19, dibanding dengan pasien dengan kanker padat (“solid tumors”)

- Seperti diketahui, Strategic Advisory Group of Expert (SAGE) on Immunization baru saja memberi rekomendasi bahwa mereka dengan imunosupresi sedang dan berat dapat diberikan vaksin dosis ke tiga.

- Joint Committe on Vaccination and Immunization (JCVI) Inggris menyebutkan beberapa keadaan penyakit yang memerlukan suntikan vaksin dosis ketiga, salah satu diantaranya adalah kanker darah.