Evaluasi Kinerja 2 Tahun, Golkar Nilai Jokowi-Ma'ruf berhasil Kendalikan Kasus Covid 19 

AKM • Friday, 22 Oct 2021 - 20:13 WIB

Jakarta -  Politikus Partai Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena  menyatakan dua tahun Kabinet Indonesia Maju di bawah kendali Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin telah berhasil menjawab tantangan dengan terkendalinya pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Kasus dan kematian yang dikonfirmasi setiap hari telah menurun tajam. Secara total terdapat 96,23 persen kasus COVID-19 kini sudah sembuh total. Bahkan terdapat 21 persen penurunan jumlah kasus dibandingkan minggu sebelumnya serta 32,7 persen penurunan jumlah kematian dibandingkan minggu sebelumnya," ujjarnya dalam  konferensi pers dua tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta  Jumat (22 /10) 

Melki yang juga  Wakil Ketua Komisi IX DPR imenjelaskan dibandingkan negara lain, kejadian COVID-19 per 1 juta penduduk di Indonesia tergolong rendah yaitu 3,53 kasus dan Angka reproduksi kasus (Rt) sebesar 0,7. 

Indonesia bahkan telah melewati masa puncak kasus aktif COVID-19 yang terjadi 24 Juli 2021 dengan adanya 574.135 kasus aktif.

Sampai dengan 22 Oktober 2021 kasus aktif telah turun menjadi 15.594. Sementara, kasus meninggal karena COVID-19 telah terkendali.

"Ketika mencapai puncak gelombang kedua, ada lebih dari 2,000 kematian per hari. Namun angka tersebut berhasil dikendalikan menjadi 43 kematian di 21 Oktober 2021," terang Melki.

Selain itu, sambung Melki, pemerintahan Jokowi hingga pertengahan Oktober ini juga sudah berhasil memberikan vaksinasi. Lebih dari 165 juta dosis COVID-19 telah diberikan dan hampir 50 persen dari target vaksinasi nasional. 

Kini, kata dia, tingkat vaksinasi harian dipercepat menjadi 2 juta dosis per hari menggunakan vaksin Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Janssen.

"Bahkan menurut Indeks Pemulihan COVID versi NIKKEI pada 30 September lalu menempatkan Indonesia di peringkat ke-54 atau yang terbaik di Asia Tenggara. Ini merupakan sebuah kemajuan mengingat pada 31 Juli peringkat Indonesia masih di 114, dan pada 31 Agustus peringkat Indonesia di 92," katanya.

Melki menjelaskan, Bed occupation rate (BOR) mengalami penurunan di 21 Oktober 2021. BOR RS turun menjadi 11 persen dari sebelumnya 13 persen. BOR TT Covid-19 turun menjadi 35 persen dari 42 persen. BOR TT Isolasi menjadi 34 persen, dan BOR Intensif telah turun menjadi 49 persen.

Dibandingkan negara lain, menurutnya, kejadian COVID-19 per 1 juta penduduk di Indonesia tergolong rendah yaitu 3,53 kasus dan Angka reproduksi kasus (Rt) sebesar 0,7. Indonesia bahkan telah melewati masa puncak kasus aktif COVID-19 yang terjadi 24 Juli 2021 dengan adanya 574.135 kasus aktif.

"Namun kini sudah mengalami penurunan 97,09 persen atau pengurangan sebanyak 557.438 kasus aktif, sehingga per 19 Oktober hanya terdapat 16.697 kasus aktif," jelasnya.