Temui Paguyupan Peternak Ayam, Mensos Risma Jelaskan Duduk Masalah Telur dan Bansos

MUS • Sunday, 24 Oct 2021 - 23:00 WIB

Blitar - Ditengah kesibukan memimpin kegiatan pemeliharan kompleks Makam Bung Karno, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyempatkan diri untuk menemui Paguyupan Peternak Ayam Rakyat Nasional ( PPRN ) . Pertemuan tersebut untuk memberikan penjelasan terkait keinginan para peternak ayam agar telur mereka bisa di serap lewat e-warung.

Mensos Rismapun menyambut mereka dengan tangan terbuka dan memberikan penjelasan secara detail terkait mekanisme program e- warung. Menurt Risma, program e-warung mempunyai aturan sendiri dan aturan tersebut tidak dibuat oleh  kemensos. Kondisi ini oleh Mensos Risma bisa dipahami oleh para peternak. Bahkan mereka juga diarahkan oleh Mensos Risma untuk membaca pedoman terkait keberadaan e-warung.

"Keberadaan e-warung sejauh ini ada aturan sendiri. Dimana aturan tersebut tidak dibuat oleh kemensos. Ibu - ibu bisa membaca pedoman terkait e-warung," ujar Risma.

Mensos Risma juga menyampaikan bahwa jika dana bantuan sudah turun di penerima tidak bisa kemudian dipaksakan untuk membeli telur. Karena hal tersebut menjadi hak sepenuhnya dari penerima bantuan. Mensos Risma juga menyampaikan jika kebijakan penyerapan telur tersebut ada di kemensos, maka dirinya siap jungkir balik untuk membela kepentingan para peternak. Namun sayangnya kebijakan tentang bansos perumusan kebijakan tidak dilakukan oleh kemensos.

"Jika kebijakan untuk pembelian atau penyerapan telur tersebut ada di kemensos, saya akan jungkir balik membelanya. Tapi ini tidak. Mosok sampean tego aku dipenjoro karena menggunakan anggaran yang tidak tepat," lanjut Mensos Risma.

Selain itu Mensos Risma juga menyampaikan bahwa dibeberapa wilayah luar jawa seperti papua sudah tidak lagi mengambil telur dari Jawa. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah bisa beternak ayam dan mencukupi kebutuhannya. Kondisi ini diharapkan Risma bisa dipahami oleh para peternak, sehingga mereka harus bisa mencari pasar lain untuk memasarkan telurnya seperti untuk pembuatan makanan atau kue.

"Terkait kondisi ini saya sempat ditelepon Pak Presiden. Saya sudah jelaskan bahwa masyarakat di Papua sudah bisa beternak dan berhasil sehingga tidak lagi mendatangkan dari daerah lain," lanjut Mensos.

Menanggapi penjelasan Mensos Risma, Yessy Yuni pengurus PPRN mengaku puas. Nantinya penjelasan tersebut akan ia sosialisasikan kepada peternak lainnya. 

"Penjelasan dari Bu Risma sangat detail. Terima kasih Bu Mensos berkenan menerima kami. Nantinya akan kami sampaikan kepada teman teman," ujar Yessy Yuni.

Terkait kebijakan program e-warung atau bansos yang melibatkan kementrian lain, Yessy Yuni mengatakan akan menindaklanjuti untuk menjalin komunikasi dengan kementrian terkait.

"Nanti kami akan jalin komunikasi dengan kementrian yang lain. Hal yang utama adalah bagaimana kemudian harga telur yang gonjang ganjing ini bisa segera dituntaskan oleh pemerintah," pungkas Yessy Yuni.