Candyman, Menguak Tragedi Diskriminasi Ras Kulit Hitam

MUS • Tuesday, 26 Oct 2021 - 09:32 WIB

Genre: Horror, Thriller, Supernatural
Sutradara: Nia DaCosta
Pemeran: Yahya Abdul-Mateen II, Teyonah Parris, Colman Domingo, Michael Hargrove
Durasi: 1 Jam 31 Menit
Distributor: UIP Movies Indonesia
Mulai tayang di bioskop Indonesia: 27 Oktober 2021

Setelah hampir genap 30 tahun, Sutradara Nia DaCosta dibantu produser kenamaan Jordan Peele akhirnya menghadirkan sekuel dari Candyman (1992). Masih dengan nama yang sama, Candyman berasal dari cerita legenda urban komunitas kulit hitam di Amerika Serikat, yang diangkat dari novel The Forbidden besutan Clive Barker. Candyman (2021) yang sempat mundur tanggal rilisnya melanjutkan langsung cerita dari sekuel pertamanya. 

Anthony McCoy (Yahya Abdul-Mateen II) memulai kehidupan baru bersama kekasinya Brianna Cartwright (Teyonnah Parris) di area bekas rumah susun Cabrini, Chicago. Tinggal di apartemen mewah ala American Dreams, Anthony dan Bri adalah pasangan serasi yang berkarir sebagai seniman. Bri yang bekerja di galeri seni memberikan dukungan kepada Anthony agar lukisannya bisa ditampilkan pada pameran seni milik Clive Privler (Brian King).

Anthony kemudian mendapatkan ide lukisan brilian setelah mendengar cerita dari saudara laki-laki Bri, Troy Cartwright (Nathan Stewart-Jarrett) tentang legenda Candyman di kawasan penduduk kulit hitam, Cabrini Green. Merasa tertarik dengan cerita Troy, Anthony mendatangi kawasan Cabrini Green yang sudah lama ditinggalkan. Dirinya kemudian bertemu dengan penghuni lama kawasan itu, William Burke (Colman Domingo) untuk menggali lebih dalam cerita dibalik Candyman. 

BACA JUGA: Halloween Kills: Michael Myers Bangkit dan Membuat Teror kota Haddonfield

Tanpa disadari, Anthony masuk terlalu jauh dan malah memanggil kembali sosok Candyman dengan menyebut namanya sebanyak lima kali di depan cermin, “Candyman, Candyman, Candyman, Candyman, Candyman…,”.

Candyman pada cerita pertamanya memang mengisyaratkan pesan soal supremasi kulit putih terhadap kulit hitam di Amerika Serikat. DaCosta dan Peele dalam wawancaranya menyampaikan, mereka ingin mengangkat kembali pesan soal kekerasan yang sampai saat ini masih terjadi pada ras kulit hitam. Menurut Peele, jika pada Candyman (1992) sudut pandang film berasal dari ras kulit putih lewat karakter Helen Lyle (Virginia Madsen), Candyman (2021) memilih sudut pandang dari ras kulit hitam lewat peran Yahya Abdul-Mateen II sebagai karakter utama.

Jordan Peele mengatakan, “Saya selalu ingin lihat Candyman dalam kacamata karakter kulit hitam,” seperti dikutip dari wawancaranya dengan Los Angeles Times (26/08/2021).

Berbekal kesuksesan psychological horror, Get Out (2017) dan Us (2019), Peele cukup berhasil membungkus Candyman menjadi film yang memiliki kesan tertentu pada suatu objek. Kali ini, cermin mungkin bakal jadi salah satu objek yang diwaspadai penonton setelah selesai menyaksikan film ini. Di sisi lain, Nia DaCosta, pemenang penghargaan Nora Ephron atas karya thriller¬-nya, Little Woods (2019) juga berhasil menciptakan efek ngeri ala film gore, namun tetap masih dalam batas wajar.

Candyman (2021) cukup memberikan keseruan bagi yang bosan dengan film horror-thriller klasik. Jalan cerita yang mudah dipahami dan suasana adegan yang berkesan mewah di tengah hiruk-pikuk kota, mampu memberikan gambaran cerita horror di era moderen. Dan tentunya, pesan soal rasisme terhadap ras kulit hitam patut diapresiasi, apalagi pasca ramainya kampanye Black Lives Matter.

Candyman tayang di bioskop mulai 27 Oktober 2021. Untuk anda yang ingin menonton, bioskop sudah mulai menjual makanan dan menyediakan konfigurasi tempat duduk bersebelahan. Tapi, jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan ya! (TIO).