Maksimalkan Pengelolaan Sampah di Kendari, Wali Kota Kunker ke Jambi

MUS • Thursday, 28 Oct 2021 - 18:36 WIB

Kendari - Sampah adalah masalah klasik di Indonesia, dari pemakaian hingga penggunaan. Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.

Di Kota Kendari, pemerintah terus berupaya untuk menjaga keindahan dan kebersihan Kota. Demi memaksimalkan tingkat kebersihan, Walikota kendari Sulkarnain kadir melakukan kunjungan kerja di tempat pembuangan akhir(TPA) di Kota Jambi yang merupakan salah satu TPA percontohan  di Indonesia, Kamis (28/10/2022).  

Menurut Sulkarnain, pengelolaan sampah di TPA Jambi sangat baik karena bekerja sama dengan negara Jerman. Ia pun berjanji akan meningkatkan dan memaksimalkan pengelolaan TPA di kendari. 

"Insya Allah kota kendari akan mengikuti jejak pemkot jambi, " ujar walikota kendari, Sulkarnain Kadir, saat menyembangi TPA.

Pada kesempatan itu, sulkarnain juga berkesempatan mencoba komptecth, yaitu alat pencacah sampah yang sangat efektif untuk mengurangi produksi sampah.

Beberapa waktu lalu, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyebutkan bahwa, pengelolaan sampah di Kota Kendari perlu dilakukan peremajaan.

Pemerintah kota juga menilai bahwa, dengan banyaknya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di sepanjang jalan protokol dapat menggangu estetika kota sehingga, TPS tersebut kedepannya bakal dihilangkan.

Dalam hasil evaluasi dengan beberapa lembaga pendampingan, justru TPS inilah yang membuat suasana di tengah masyarakat tidak sehat.

Hal itu diakibatkan oleh ketidaktepatan waktu dalam membuang sampah rumah tangga pada jadwal TPS yang telah ditentukan.

Wali Kota juga menjelaskan bahwa dulunya Kota Kendari memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbaik se Indonesia, namun kini hal itu butuh pengelolaan ke tingkat lanjut sebab jumlah penduduk bertambah 3,1 persen setiap tahunnya.

Selain itu, Sulkarnain menyebutkan bahwa, perorang di Kota Kendari dapat memproduksi sampah sebesar 0,8 sampah perhari. Jadi total sampah di Kota Kendari 400 ton per hari.

Wali Kota juga mengaku, telah bekerjasama sebagai salah satu daerah untuk pilot projects penanganan sampah khususnya plastik di Indonesia. Sehingga pemkot akan merancang program di tahun depan untuk menangkap sampah yang berada di aliran sungai sehingga tidak masuk ke teluk Kendari.

Diketahui, Kota Jambi satu satunya di Indonesia bersama 20 kota lain di dunia terpilih menjadi daerah percontohan dalam program pengelolaan sampah UN Habitat, program permukiman manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pada saat ini Kota Jambi memiliki semi sanitary land fill yang dikelola oleh Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talang Gulo yang merupakan UPTD. TPA Talang Gulo terletak 16 km dari pusat Kota Jambi, dengan luas 10 Ha dan topografi kemiringan 0%-15%. Disamping itu juga terdapat 6 unit transfer Depo dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sebanyak 414 unit yang tersebar dalam 8 kecamatan di Kota Jambi. Saat ini terdapat 47 kendaraan roda 6 untuk operasi kebersihan yang terdiri dari mobil arm Rool, mobil Dump Truck, mobil Tinja dan mobil Tangki Air.

Semoga Kota Kendari dapat menerapkan tata cara pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkot Jambi.

(HenQ)