SangiRun Night TRail 2021, Peringati 25 Tahun Sangiran Sebagai Warisan Dunia

AKM • Thursday, 28 Oct 2021 - 19:30 WIB

Jakarta -.Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar  acara "SangiRUN: 25K Night Trail Run.” Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati 25 tahun ditetapkannya Situs Cagar Budaya Sangiran sebagai salah satu warisan dunia oleh badan PBB UNESCO. UNESCO menetapkan Situs Sangiran sebagai Warisan Budaya Dunia Nomor 593 pada tahun 1996 dengan nama "The Sangiran Early Man Site,” yang berada di Propinsi Jawa Tengah.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan jika kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba lari atau kegiatan yang bersifat fisik saja. Karena itu, Hilmar menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memperlihatkan kemampuan manusia dalam beradaptasi terhadap lingkungan yang masih relevan dengan masa kini.

"Narasi yang dibangun melalui event ini adalah bahwa masyarakat masa lampau (manusia purba) pernah hidup di Sangiran, di mana pada waktu itu sebagian besar kegiatan mereka dilakukan dengan pelibatan aspek fisik," ujarnya dalam taklimat media secara daring, Jakarta, Kamis (28/10).

Hilmar menambahkan, selain untuk memperingati 25 tahun Situs Sangiran menjadi warisan dunia, ajang ini juga diharap dapat lebih memperkenalkan Situs Sangiran kepada masyarakat luas. 

“Sehingga melalui event ini diharapkan masyarakat akan mengenal dan mengapresiasi lebih jauh Situs Sangiran sebagai warisan dunia yang sangat penting bagi dunia, yakni dalam hal proses evolusi manusia. Sekaligus dapat, menghadirkan manfaat kesejahteraan dan wisata budaya bagi masyarakat Sangiran,” tuturnya.

Ketua Panitia SangiRUN Night Trail 2021, Andre Donas mengatakan ajang lari malam dipilih karena trek lari sepanjang 25 kilometer akan dihiasi dengan instalasi cahaya pada titik tertentu seperti saat start dan finish. 

“Sepanjang trek juga akan dilengkapi dengan forest video mapping dan ornamen yang menggambarkan evolusi manusia purba. Sepanjang lintasan lari juga akan diterangi oleh nyala obor,” ungkapnya.

Bagi masyarakat umum yang ingin berpartisipasi, pihak Sangi Run Night Trail 2021 akan membagikan video mapping yang sama dengan track yang dilalui oleh para pelari di Sangiran. 

“Mengingat kondisi pandemi, kami belum bisa melakukan lari massal tapi masyarakat juga bisa merasakan vibes yang sama untuk berlari di rumah, bisa lri pakai treadmill lalu di depannya ada layar yang menampilkan visualisasi nanti akan kami unggah melalui website untuk lari virtual ini,” kata Andre 

Acara yang bekerja sama dengan Kemendikbud, BPSMP Sangiran, Pemda JATENG, Pemkot Solo, Pemkab Sragen, Pemkab Karang Anyar, Komunitas Luar Kotak dan Kailasa Production ini diharapkan bermanfaat untuk kesejahteraan dan wisata budaya situs Sangiran bagi masyarakat yang ada di dalam situs.

SangiRUN Night Trail akan berlangsung pada 20-21 November 2021 dan dibagi menjadi tiga acara utama. Pertama adalah kompetisi lari antar komunitas yang akan melibatkan 25 pelari elite. Kedua, kompetisi 75 reguler runner yang akan diikuti juga oleh para selebriti dan influencer. Sedangkan acara ketiga merupakan ajang donasi berupa pembelian 1000 karya industri rumahan dan penyerahan bantuan kepada lansia yang tinggal di sekitar kawasan situs Sangiran.

Kegiatan yang dilakukan tak hanya trail run, akan terdapat acara lain seperti workshop dan pendampingan bagi masyarakat di Situs Sangiran, arts performance dari warga sekitar, site tour bagi peserta lari, dan cheers zone saat pelaksanaan lari.